Warn! Typo bertebaran!
Vote komen wajib!
...
Haechan keluar dari kamar mandi yang ada di kamarnya itu. Dengan mengenakan jubah mandi dan rambut yang masih basah itu, ia duduk di depan meja riasnya.
Memoleskan beberapa skincare untuk merawat kulit wajahnya agar tetap terlihat mulus dan indah.
Kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman, senyuman puas melihat wajahnya yang tampan dan cantik dalam waktu bersamaan itu.
Brakk!!
Haechan tersentak, jantungnya hampir saja mencelos saat pintu kamarnya terbuka lebar, dengan suara gebrakan yang cukup kuat.
"Apa-apaan ini Mark?!"
Haechan bangkit dari duduknya dan menatap nyalang ke arah Mark, yang berjalan cepat kearahnya dengan mata yang menyalang. Seriangain terukir di wajah Haechan.
Sesampainya Mark di hadapan Haechan, pria itu langsung membawa bibirnya untuk mencumbu leher jenjang Haechan. Indra penciumannya bisa menghirup wangi tubuh Haechan.
Haechan yang diperlakukan seperti itu hanya memasang ekspresi wajah datarnya.
Mark dengan gencar mencumbu, menjilat, mengecup bahkan menggigit leher Haechan hingga meninggalkan bercak merah keunguan disana.
Dengan kekuatannya, Haechan mendorong kuat tubuh Mark, menciptakan jarak di keduanya.
"Apa yang kau lakukan sialan?!" Haechan membalas tatapan sengit yang diberikan oleh Mark. Tangannya membenarkan letak jubah mandinya yang terlihat berantakan ulah Mark tadi.
"Meninggalkan tanda kepemilikan tentunya." Mark mendengus dengan remeh.
"Kau lucu Mark." Haechan balas mendengus mendengar itu, ia memalingkan wajahnya enggan melihat kearah Mark. "Keluar dari kamar ku. Aku ingin memakai pakaian ku. Lagi pula kalau kau terlalu lama disini, suami buta mu itu akan curiga sayang." Ada nada sarkas yang bisa di dengar dengan jelas oleh Mark.
Rahang pria itu mengeras. Haechan benar benar menyulut emosinya sekarang.
Dengan paksa Mark menarik bagian atas jubah mandi Haechan, hingga mempertontonkan bahu dan dada mulusnya.
Plakk!!
"Bedebah! Apa yang kau lakukan sialan?!" Oke, Haechan ikut terpancing sekarang. Kedua matanya memerah.
"Apa kau merasa malu sekarang? Bahkan setelah puluhan kali bersetubuh denganku? Jangan sok suci Haechan!"
Plakk!!
Tamparan keras kembali diterima Mark.
"Keluar dari kamar ku sekarang bajingan!" Jari Haechan menunjuk kearah pintu kamarnya, dengan mata yang memerah dan sedikit berkaca itu. "KELUAR!!"
Mark meremat rambutnya kasar. Ia baru menyadari ucapannya tadi yang tentunya melukai perasaan Haechan. "Haechan- tunggu dengarkan aku-"
"KELUAR BEDEBAH!!"
Haechan mendorong tubuh Mark keluar dari kamarnya, membanting kuat pintu itu di hadapan Mark. Katakanlah kalau Haechan tersinggung dengan ucapan pria itu.
"Mark sialan."
Ia meraih miniatur Spiderman yang ada di kamarnya, lalu melemparkan benda itu ke kaca lemarinya hingga pecah dan berserakan.
"Lihat saja nanti Mark, Jaemin."
Matanya menatap penuh amarah ke kacanya yang sudah pecah seribu itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow | Markhyuck (On-Hiatus)
Fiksi Penggemar-BxB -Yaoi, Frontal, Angst, Adult -🔞🔞🔞 -Jangan salah lapak! Yang homophobick mending minggat aja!