Di rumah Anneth.
"Terima kasih ya Neth, tapi aku rasa aku harus pulang dulu," ucap Deven.
"Baiklah, hati-hati di jalan ya kak," ucap Anneth.
"Kamu juga jangan khawatirin aku, Neth," ucap Deven, sambil mencium pipi Anneth.
Anneth masuk ke dalam rumahnya sedangkan Deven pergi meninggalkan perkarangan rumah Anneth.
...
Beberapa hari kemudian.
Acara yang telah dinanti-nantikan tiba, yaitu acara pernikahan Anneth dan Deven. Dekorasinya sangat indah dan gaun serta jas pengantin yang mereka kenakan begitu serasi.
"Wah, dekorasinya dan makanannya begitu mewah," ucap Joa.
"Iya, semuanya terlihat sangat indah," ucap Ucha.
"Joa, kamu cantik banget hari ini," kata Sam.
"Terima kasih, kak. Kamu juga tampan banget," balas Joa.
"Eh, ayo aku kenalkan ke kak Amel," ajak Sam, sambil menggandeng tangan Joa dan memperkenalkannya kepada Amel.
Uwa dan Ucha berpikir, "Dasar bucin. Eh, Kak William dan Kak Clinton mana ya?"
Tiba-tiba seseorang menutup mata Uwa dan Ucha dengan tangannya.
"Kak Clinton," ucap Ucha, lalu memeluk Clinton.
"Kangen ya sama kakak?" tanya Clinton.
"Iya, kak. Kakak terlalu sibuk," jawab Ucha dengan sedikit kesal.
"Maaf ya, yuk kita makan," ajak Clinton, lalu menggandeng tangan Ucha ke meja makan.
"Kak William," panggil Uwa.
"Hai, baby. Kamu cantik banget," puji William.
"Kakak juga ganteng," balas Uwa.
"Eh, ortu kakak sudah berkumpul di sana. Yuk," ajak William.
"Aku malu, kak," ucap Uwa.
"Jangan malu, yuk ayo," ajak William sambil menggandeng tangan Uwa ke meja makan keluarganya.
...
Acara pun selesai.
"Kita langsung pulang saja ya?" tanya Anneth.
"Baiklah, tapi kita harus berpamitan dulu dengan yang lain," ucap Deven, lalu menarik tangan Anneth dan mengajaknya berpamitan.
Mereka pergi ke mobil.
"Kak, aku mau tidur ya. Aku sangat mengantuk," ucap Anneth.
"Ya, tidurlah. Kakak akan membangunkanmu nanti," ucap Deven.
"Tolong ya, Kak. Jangan menggendong aku, aku berat," ucap Anneth.
"Sejak kapan kamu bilang kamu berat?" tanya Deven.
"Terserah Kakak," jawab Anneth, lalu tertidur.
Di rumah Deven dan Anneth, Deven menggendong Anneth dan membawanya ke kamar mereka.
Deven menaruh Anneth di tempat tidurnya dan mereka berdua pun tertidur.
Keesokan paginya, Anneth bertanya, "Kak, siapa yang akan membantu aku mengganti baju?"
"Kakak," jawab Deven santai.
"Hah! Kakak?!" tanya Anneth kaget.
"Ya, emang kenapa? Kita kan sudah sah?" tanya Deven.
"Ih, Kakak ya. Aku malu," ucap Anneth sambil memukul lengan Deven.
"Sakit, Neth. Maafin Kakak. Kamu nggak perlu malu, Kakak ini sudah menjadi suamimu. Jadi, nggak boleh malu lagi, oke?" ucap Deven.
"Iya deh. Kakak masak apa?" tanya Anneth.
"Kakak masak spaghetti. Kakak nggak bisa masak makanan lain," ucap Deven.
"Eh, stop. Aku masakkan nasi goreng aja ya. Kak, jangan makan spaghetti lagi," ucap Anneth, lalu mulai memasak nasi goreng untuk Deven dan dirinya.
"Wah, Neth. Nampak sedap aja nih," ucap Deven.
"Hehe. Kakak kerja hari ini?" tanya Anneth.
"Ya, Kakak kerja di RS pada hari Rabu, Kamis, dan Sabtu," jawab Deven.
"Aku ikut Kakak boleh ya?" tanya Anneth.
"Neth, kamu kan masih sekolah. Kamu nggak boleh bolos. Nanti, Sabtu kamu bisa ikut Kakak ke RS," ucap Deven.
"Ya deh," jawab Anneth.
Mereka pun makan bersama.
Di sekolah, Deven memberikan beberapa lembar soal latihan kepada Anneth.
"Kamu harus belajar dengan benar, ya. Oh iya, Kakak pulang agak sore hari ini. Kamu bisa naik taksi dan ingat alamatnya, kan?" tanya Deven
"Tentu saja, Kak. Terima kasih sudah mengingatkan. Oh iya, latihan soalnya ada lagi nggak, Kak?" tanya Anneth.
"Ada, ini Kakak berikan empat lembar soal latihan. Kamu harus mengerjakan semuanya dengan benar, ya. Ada 35 soal pilihan ganda, 30 soal esai, dan lima soal yang harus dijawab dengan cara tertentu. Kakak sudah siapkan kertas untuk menuliskan caranya," jelas Deven.
"Baik, Kak. Terima kasih sudah memberikan soal latihan ini. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakannya," ucap Anneth.
"Bagus, Neth. Semangat belajar ya. Oh ya, hampir lupa. Ini bekal untuk Kakak, jangan makan di kantin. Bye, Kakak pergi ke rumah sakit sekarang," ucap Deven sambil memberikan tas berisi makanan kepada Anneth.
"Terima kasih, Kak. Sampai jumpa nanti," ucap Anneth sambil pergi ke kelasnya.
"Sama-sama, Dek. Semangat belajar," ucap Deven sambil melambaikan tangannya.
Setelah itu, Deven pergi ke RS Lovely Care untuk bekerja. Sorenya.
Cie yang udah nikah, cie yang dimasakkin sama istri, aduh kayaknya Deven makannya akan teratur nih semenjak ada Anneth, jangan lupa tinggalkan jejak bye love you all 😘❤🤗.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (End)
Romance"gimana rasanya jika lo dijodohkan oleh guru lu sendiri?" panik ngak? panik ngak? paniklah masa engga😂 bercanda okay lanjut ke topik ini adalah kisah Anneth yang terpaksa harus menerima perjodohan karena keadaan ekonomi dimana dia diumur 17 tahun...