Chapter 11

1.3K 92 12
                                    

3 bulan berlalu ,Seojun perlahan membaik dari gangguan mental yang di deritanya.
"Chagi.. aku ingin memberikan sebuah kejutan kecil untuk mu.." ucap Seojun. Su-ho yang sedang duduk di samping Seojun langsung memandang ke arahnya.
"Kejutan apa ? Aku tidak berulang tahun hari ini.. atau ,aku melewatkan hari special kita ?" Tanya Su-ho.

Seojun merapatkan dirinya ke arah Su-ho. Lalu Seojun menyandarkan kepalanya pada bahu Su-ho dan mulai bersikap manja padanya.
"Terima kasih sudah bertahan dan merawatku hingga saat ini Su-ho.. jika bukan karena mu ,mungkin aku tidak akan pernah bisa lepas dari penyakitku.." ujar Seojun.

Su-ho meraih tangan Seojun dan menggenggam nya dengan erat.
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku.. kita adalah sepasang kekasih ,jadi kita harus saling melengkapi kekurangan satu sama lain.." jawab Su-ho.
"Dan aku orang pertama yang merasa sangat bahagia ketika melihatmu berhasil melawan gangguan mental yang kau derita.." sambung nya.

Seojun mendongakkan kepalanya dan mengecup bibir Su-ho singkat.
"Bersiaplah.. aku akan mengajak mu ke suatu tempat.." ucap Seojun.
"Mmm.. baiklah.. aku akan ganti baju sebentar.. kau membuatku menjadi penasaran.."
Su-ho bangkit dari sofa dan langsung berjalan menuju ke kamar.

Setelah Su-ho selesai bersiap ,mereka berdua pun segera pergi meninggalkan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Su-ho selesai bersiap ,mereka berdua pun segera pergi meninggalkan rumah.

Sepanjang jalan ,Su-ho terus menampilkan senyum bahagianya. Su-ho tidak menyangka jika Seojun akhirnya bisa sembuh.
"Aku sangat senang ,perjuangan ku selama ini ternyata tidak sia sia.." batin Su-ho.

Su-ho kemudian menoleh ke arah Seojun yang sedang fokus menyetir. Tangan kiri Su-ho mengelus pipi Seojun dengan lembut.
"Apa kau merasa bahagia Jun ?" Tanya Su-ho.
Seojun yang sebelumnya fokus menyetir ,kini memandang ke arah Su-ho.
"Sangat ,aku sangat bahagia.. kita setelah ini akan hidup bahagia.. aku tidak akan menyakitimu lagi.." jawab Seojun.

Su-ho yang mendengar jawaban manis dari Seojun pun ,langsung merona. Kedua tangannya ,Su-ho tangkupkan ke pipinya.
"Kenapa pipimu memerah ?" Goda Seojun.
"Aku belum terbiasa mendengar ucapan manis darimu.." jawab Su-ho.
Seojun hanya tersenyum ke arah Su-ho.

Mobil mereka pun memasukki sebuah jalan setapak ,yang hanya bisa di lewati oleh satu mobil.
"Apa kau yakin kita tidak salah jalan ?" Tanya Su-ho yang mulai bingung.
"Tidak.. jangan khawatir ,aku sudah hafal dengan jalanan ini.." jawab Seojun.
"Tapi Jun ,disini sangat sepi.. mana mungkin ada tempat wisata di daerah ini.." ujar Su-ho.

Seojun tidak menanggapi ucapan Su-ho. Ia masih terus fokus menyetir di jalan setapak yang belum beraspal tersebut.

 Ia masih terus fokus menyetir di jalan setapak yang belum beraspal tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Leads To Flames ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang