Happy Reading!
Now Playing || My Universe - BTS
"Mahal belum tentu bagus, bagus belum tentu cocok, cocok belum tentu suka. Layaknya diriku dan dirimu yang bisa bahagia sejenak walau kita tau kita berbeda"
-BenuAntartika-
____________________
Author Pov
Setelah perdebatan antara Antartika dan Aviel tadi, Benua mengikuti Antartika secara diam diam. Benua mengira Antartika akan pergi ke suatu tempat yang jauh. Akan tetapi Antartika hanya pergi ke danau buatan yang ada di taman itu, memang cukup jauh dari tempat Aviel berada.
"Arghhhhh!!!" Antartika berteriak dengan air mata yang mengalir.
Memeluk tubuh di bawah pohon rindang yang ada di situ,sangat jelas terlihat tubuh Antartika bergetar seperti menahan tangis. Benua menghampiri Antartika.
"Ngapain nangis sih? " tanya Benua dengan nada kesal lalu duduk di samping Antartika.
Antartika tersentak mendengar suara menawan milik Benua yang mengalun indah di telinganya. Dengan reflek Antartika berdiri, lalu menatap Benua horor.
"Gue tau gue ganteng ,liatinnya biasa aja." dengan PD nya Benua mengatakan itu.
"Lo ngapain di sini? " tanya Antartika dengan suara bergetar akibat menangis.
"Gue kan masa depan Lo, ngapain lagi? Nenangin calon istri dong." sepertinya kepede an Benua semakin banyak.
"Emang gue kenapa? "
"Mau melahirkan. "
"Kapan?"
"Mau kapan? Sekarang kita cetak di sini gak masalah."
"Ha? "
"Kalau perempuan pasti bakalan cantik matanya mirip Lo, bibirnya mirip gue, hidungnya mancung mungil kayak lo,alisnya kayak gue, rambutnya kayak gue, baiknya kayak G-,"
"Gue! "
"Apanya Elu? "
"Baiknya."
"Berarti Lo setuju dong kita cetak anak? "
Antartika membulatkan matanya terkejut dan perlahan mundur dengan tangan di silangkan di depan dada, dengan santai Benua mendekat. Antartika semakin mundur.
"J-jangan deket deket!" teriak Antartika .
"HAHAHAHA..... " tawa Benua terdengar mengalun indah di telinga Antartika.
Mata sipit, tawa indah dan wajah tampan. 'Ketawa aja ganteng, ya ampun gak adil banget ' batin Antartika bermonolog .
"Kenapa bengong? "
"Ha? A-ahhh apa? " Antartika terkejut.
"Gemesin banget sih. " kekeh Benua di akhir kalimat, tangan Benua mendarat di kepala Antartika sembari mengacak rambut Antartika.
Nyaman.
Itu lah yang kini Antartika rasakan,lalu dia tersenyum manis ke arah Benua dan di balas Benua dengan senyuman menawan. Tanpa mereka sadari Aviel sedari tadi mencari mereka dan langkahnya berhenti saat melihat adegan Benua mengacak rambut Antartika dan Mereka yang tersenyum berdua.
Senyum miris terpantri di wajah Aviel, "Maaf. " gumamnya lirih yang terbang di bawa angin beserta langkah kakinya yang memabawanya menjauh meninggalkan dua sejoli itu.
"Makasih." ucap Antartika.
"Buat apa? "
"Udah mau ngehibur gue. "
"Iya. Gimana kalau Lo gue antar pulang? " tawar Benua.
"Kayaknya gak perlu gue bisa pulang sendiri. " tolak Antartika.
"Padahal gue mau minta imbalan, karna udah ngehibur lo. Gue kan gak badut."
Entah mengapa saat mendengar Benua mengatakan itu tiba tiba bayangan Aviel yang muncul di pikirannya.
"Minta apa? "
"Temenin gue ke Mall buat beli hadiah ulang tahun adik gue."
"Ta-tap-. "
"Gue gak terima penolakan."
Tanpa menunggu persetujuan Antartika, Benua langsung menarik tangan Antartika.
BenuAntartika
Saat ini Benua tengah merebahkan tubuhnya diatas kasur nya,membayangkan kejadian yang tadi di alaminya saat di Mall. Sial sih kenapa gak hanya dia tapi Benua merasa sedikit senang .Bayangan wajah Antartika saat di Mall tadi terngiang ngiang di pikirannya. Jantung nya berdetak lebih cepat, dengan reflek dia memyentuh dada nya.
"Kayaknya gue kena penyakit jantung, nih jantung jedag jedug mulu perasaan udah kayak jedag jedug free fire ." monolog Benua.
"Jantung..... Elo kenapa anjir? "
"Gak mungkin gue ke dokter kan? "
"gue takut suntik! Ya kali gue lari pas di suntik kan jadi kayak banci!"
"Yang ada gue di tanyain Mental sehat? Enggak jantung sehat? Tapi mental Anjir! Makanya lu jantung jan jedag jedug mulu lo! " Benua bermonolog sendiri di kamarnya.
Sedangkan Antartika sendiri yang sudah selesai mandi dan kini mengeringkan rambutnya menggunakam handuk berwarna hitam.
Bayangan wajah Aviel tadi masih terngiang di iringin oleh wajah Benua. Kejadian tadi sangat memalukan sungguh.
"Kok Gue goblok banget sih?! Lebih baik gak usah gue tolongin tuh curut dua! Modus banget!"
"Gak tau terima kasih! Sok lagi! "
"Harusnya tuh tadi mereka gue biarin, biar mati aja tadi! "
"Kesel banget gue! "
"ARGHHHHH!!!"
Untung saja kamar Antartika kedap suara, jika tidak pasti akan langsung di datangi oleh Ken.
Setelah selesai mengeringkan rambutnya Antartika keluar kamar dan menuju dapur. "Dari mana Dek? " tanya Ken saat mereka berpapasan di tangga.
"Rahim." jawab Antartika ngasal lalu pergi meninggalkan Ken yang melongo mendengar balasan Antartika.
"Berarti kita sama dong." dengan bodohnya Ken mengatakan itu, membuat Antartika yang baru berjalan beberapa langkah berhenti dan memutar bola matanya malas.
"Tolol." sarkas Antartika.
"Dari dulu kali Tik bang Ken kayak gitu." entar darimana Varo datang dan langsung nimbung di percakapan yang terjadi di antara Antartika dan Ken.
"Wah... Ngajak gelud lo Var? " pelotot Ken.
"Hehehe... Canda bang." cengir Varo
Sementara Antartika langsung melanjutkan langkahnya menuju dapur, namun dia harus berpapasan dengan sang ibu tiri saat di dekat meja makan.
"Makin hebat ya... Gatau malu banget kamu." sinis Luna.
Cih...
Tbc.
Bandar Manik,
23-OKTOBER-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
BenuAntartika ✔️
Ficción General⚠️WARNING⚠️ [SEBELUM BACA HAPAP FOLLOW AKUN AUTHOR NYA] ⚠️Plagiat Menjauh⚠️ BenuAntartika ~Ceritaku tentang perasaan ku yang sempat mati... Ceritaku tentang goresan goresan yang di ciptakan waktu akan hatiku... Ceritaku tentang kehidupanku... Cer...