hi!!
happy reading, semoga suka!!🌻🌻
🌻🌻🌻
Lapangan bawah sudah sangat ramai oleh para murid baru Starry High School karena hari ini adalah hari terakhir masa pengenalan lingkungan sekolah, setelah dua hari berturut-turut.
Jadi para murid baru dibebaskan untuk bermain atau melakukan hal lainnya dulu sebelum nanti berkumpul lagi untuk penutupan acara.
Anna yang sedang duduk-berdua dengan seekor kucing kecil-di bawah pohon besar yang berada di pinggir lapangan, menatap ke arah segerombolan murid yang saling melempar candaan.
Kemudian menghela napas lalu membuka tasnya dan mengambil susu kotak coklat kesukaannya, setelah itu mulai meminumnya sambil menatap sekitar.
"Meow..."
Anna menunduk sambil mengelus anak kucing itu, "Kamu laper? Mau mam?" tanyanya.
"Meoww.." Anna tersenyum, gemas dengan anak kucing ini. Kemudian cewek itu mengobrak-abrik isi tasnya lalu mengeluarkan bekal sekolahnya, membuka penutupnya lalu terlihatlah dua ayam goreng.
"Meng, aku bawa ayam goreng hari ini kita bagi dua ya, mau?" katanya dengan semangat. "Meoww.."
Anna tertawa, meletakkan susu kotaknya ke pinggir kemudian memberi satu ayam goreng untuk anak kucing tersebut dan satu untuknya. "Kita makan bareng ya? Kamu mau pake nasi apa nggak?" anak kucing itu mendusel manja dikakinya. Seakan setuju.
"Oke oke aku kasih dikit dulu ya nasinya, kalo mau tar gampang tinggal minta ke aku."
Setelah itu mereka mulai makan bersama.
🌻🌻🌻
Acara hari ini berjalan dengan lancar. Para murid baru dipersilakan untuk pulang ke rumah karena besok adalah hari pertama menjadi murid resmi di Starry High School.
Anna tak sabar menunggu hari esok, maka dengan cepat cewek itu berjalan hendak keluar gerbang.
Saat melewati pohon besar di pinggir lapangan, Anna menghentikan langkah ketika melihat anak kucing tadi berlari menghampirinya.
Anna berjongkok saat kucing kecil itu sudah sampai di dekat kakinya, lalu mengusapnya lembut.
"Meng kamu kenapa masih berkeliaran heh? Udah sana pulang abis tu bobo." katanya sambil berdiri hendak pergi.
Baru tiga langkah berjalan, kucing kecil itu malah mengikutinya membuat ia berhenti.
"Meng kamu kenapa ikutin aku? Rumah kamu kan disini, besok aku kesini lagi ko kan aku sekolah disini." kata cewek itu berusaha memberi pengertian.
"Meoww... Meoww.."
"Iya besok aku kesini lagi nggak boong." balasnya sambil menggendong kucing kecil itu. "Jadi kamu disini aja ya jangan ikutin aku. Oke?"
Sambil mulai berjalan, cewek itu mengajak ngobrol si kucing kecil.
"Meng mamamu mana? Nggak bertanggung jawab banget jadi emak anaknya dibiarin keluyuran sendiri gini. Tar kalo aku ketemu mamamu ya meng aku omelin sih."
Saat sudah sampai di pinggir pohon besar, dengan perlahan Anna menaruh kucing kecil itu di atas tumpukkan kardus yang tadi sudah ia sulap menjadi rumah.
"Dah kamu diem-diem aja disini jangan kemana-mana, besok aku dateng lagi kesini oke? Dadaaahhh."
Baru saja Anna berbalik, wajahnya sudah menabrak sesuatu. Membuat cewek itu meringis siap memarahi siapa saja yang ada didepannya.
"Jalan yang bener."
Heh?
Anna mendongak sambil melotot, kenapa jadi ia yang disalahkan?
"Elo yang bener, kenapa tiba-tiba ada disini hah?!" tanyanya sebal.
Cowok itu berdecak, mendorong Anna ke samping lalu berjongkok untuk melihat kucing kecil tadi. Anna menggerutu sebal sambil membalikkan badan.
"Lo yang buat?" tanyanya.
"Hah?"
"Ck, bolot."
"APASIH?? Ngomong yang jelas!"
Cowok itu mengelus sebentar kucing kecil yang ternyata sudah tertidur itu lalu berdiri dan menghadap Anna.
"Rumah."
Anna mengerutkan alis bingung, ini dia ngomong apa sih?
"OH! Rumah kucing? Iya gue yang buat kenapa?" katanya sudah mulai nyambung.
"Nggak papa." Kemudian cowok itu pergi begitu saja meninggalkan Anna yang mengernyit bingung.
Lah? Sinting apa itu cowok?
🌻🌻🌻
Dengan teliti cewek itu menelusuri selembar kertas berisi nama-nama yang tertempel di mading. Setelah di kertas pertama Anna tidak menemukan namanya, lanjut ke kertas berikutnya.
"Duh mana sih?" gerutu Anna.
Terdengar suara decakan disampingnya tapi tak Anna hiraukan.
"Lo udah belum sih?"
Anna mendongak ke samping setelah mendengar suara berat dan dalam itu, lalu terlihat sosok cowok tinggi berdiri disebelahnya.
Cowok sinting itu lagi.
"Belum." Kemudian kembali mencari namanya.
"Lo bisa baca nggak sih?"
Anna segera menghadap ke arah cowok itu dan menatapnya sebal. "Menurut lo, gue buta huruf gitu??" tanyanya sewot.
"Iya. Udah minggir giliran gue." Cowok itu mendorong Anna ke samping hingga Anna nyaris menabrak murid lainnya.
"Heh kurang ajar! Demen banget sih dorong-dorong orang!"
"Siapa nama lo?" tanya cowok itu masih menelusuri kertas daftar nama tak menghiraukan gerutuan Anna.
Anna bersedekap, menatap malas cowok itu. "Anna."
Cowok itu menegakkan badan setelah membungkuk sedikit untuk melihat nama lalu berbalik menghadap Anna. "Lo sekelas sama gue, 10 IPS 2." kemudian memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana lalu berjalan pergi melewati Anna.
Anna menganga sambil melihat kepergian cowok sinting itu.
"Ini gue yang beneran buta huruf?"
^^^
Hehehehe...
Dikit dulu .. takut ga dapet feel-nya ..
Makasiii yang udah mau bacaaaaaa <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Bye!
Teen FictionSudah bukan rahasia umum lagi kalau Anna dan Donny itu dekat, bahkan lebih dari sekedar dekat. Kalau kata orang-orang, dimana ada Anna, disitu ada Donny. Ya, sedekat itu. Hanya Anna yang bisa dekat dengan Donny, karena Donny tipikal cowok cuek dan i...