Tok.. tok.. tok..
"Na?"
Anna yang sedang sibuk merapikan barang bawaannya sedikit tersentak.
"Iya sebentar!" katanya berteriak sambil berjalan untuk membuka pintu.
"Kenapa Don?"
Donny yang sedang menunduk segera mendongakkan wajah.
"Ayo, Mami udah dateng." katanya memberitahu, sekilas melirik ke dalam kamar Anna.
Anna langsung gugup tiba-tiba, terlihat dari matanya yang melotot kecil sambil menggigit bibir.
"Aduh... Tiba-tiba gue mules Don..." katanya memelas sambil mengelus perutnya.
Donny berdecak.
"Mami bukan kanibal."
"Yang bilang mami lo kanibal siapa??"
"Ck, dia nggak gigit."
Anna memutar bola matanya malas.
"Bukan gitu saepul!"
Donny mengernyit bingung, "Saepul siapa?"
"Kang cimol ganteng langganan gue." balasnya sambil menutup pintu kamar.
"Dih," Cowok itu mendelik. "Ayo, mami nungguin."
"Duhhh.. asli gue deg-degan."
Donny berdecak jengah lalu menarik sebelah tangan Anna untuk turun ke bawah.
"Eh eh! Kode dulu kenapa sih orang mah, ini maen tarik aja!" dumel Anna yang terseret-seret karena langkah kakinya yang tidak selebar langkah cowok itu.
Setelah sampai di meja makan terlihatlah Mami Jane yang sudah duduk dengan anggun ditemani beberapa makanan yang sudah tersaji.
"Mi kenalin ini Anna, Na ini mami." Donny mendorong Anna membuat cewek itu melotot sambil memaki-maki dalam hati.
"Salam kenal tante, aku Anna temen sekelas Donny." ucapnya pelan terdengar gugup sambil menyalami Mami.
Mami Jane memperhatikan Anna dengan seksama lalu menatap Donny, membuat Anna makin menggigil di tempat.
"Ya, salam kenal juga Anna. Santai aja, ayo silakan duduk." balasnya tersenyum tipis.
Anna segera menggangguk lalu mendudukkan diri di sebelah Donny.
"EH?? KA ANNAAAAA"
Tiba-tiba terdengar teriakan nyaring disusul dengan tubuh mungil yang berlari kecil menuju meja makan, membuat suasana di meja itu sedikit mencair.
Anna segera menoleh lalu melebarkan senyum.
"Ka Annaaaa!" teriaknya lagi sambil menubruk kaki Anna, cewek itu dengan sigap mengangkat Cherry untuk duduk di pangkuannya.
"Cherry! Jangan teriak-teriak kayak gitu!" tegur Mami Jane menatap Cherry penuh peringatan.
Bocah lima tahun itu memanyunkan bibir sambil memeluk Anna untuk menyembunyikan wajahnya.
"Maaf mi, Cherry cuma kangen sama ka Anna..."
Mami menghela napas, "Kan bisa samperin ka Annanya dan sapa baik-baik?"
"Iya mami, maaf Cherry salah..." katanya pelan. "Ka Anna, maafin Cherry ya?" lanjutnya sambil mendongak, menatap Anna sedih.
Anna tersenyum lembut, "Iya Cherry nggak papa, Cherry apa kabar?" balasnya sambil mengusap pelan rambut bocah itu.
"Cherry baik ka, kaka apa kabar? Kaka makin cantik ya..." ucapnya polos.
Anna terkekeh dengan pipi memerah malu, siapa yang tidak tersipu dibilang cantik sama bocah? Bocah kan omongannya jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Bye!
Teen FictionSudah bukan rahasia umum lagi kalau Anna dan Donny itu dekat, bahkan lebih dari sekedar dekat. Kalau kata orang-orang, dimana ada Anna, disitu ada Donny. Ya, sedekat itu. Hanya Anna yang bisa dekat dengan Donny, karena Donny tipikal cowok cuek dan i...