07🌻

46 27 113
                                    

heyyooo! wassup gengs ~

eiya, kelar baca komenan di part sebelumnya, ternyata udah pada masuk sekolah ya?

huhu ini kenapa gue belom libur juga😭 apakah ada juga yang belom libur??

semangat yaa sekolahnya meskipun daring, tetep harus rajin belajar! stay healthy, stay happy, and stay safe yaaa!

yok lah gas dibaca~

btw, playlist kalian apa nih??

•••


Sudah hari kelima Anna dan Donny berlibur bersama, selama itu pula hubungan Anna dengan Mami Jane sudah tidak canggung seperti awal bertemu.

Terlebih dengan Cherry, bocah cilik itu selalu mengikuti Anna kemanapun. Membuat Donny sedikit kesal karena liburannya dengan Anna jadi terkecoh.

Seperti sekarang, Donny sudah janjian dengan Anna untuk pergi beli oleh-oleh karena sebentar lagi mereka sudah akan kembali pulang dan bocah lima tahun itu merengek heboh ingin ikut.

Membuat Anna jadi pusing menghadapi kakak-beradik ini, si adik yang terus merengek dan si kakak yang tidak mau mengalah. Seperti Anna mengurus dua bayi.

"Don biarin aja sih Cherry ikut, kasian dia tuh nangis terus kepingin ikut." kata Anna jengah, kepalanya serasa mau pecah.

"Nggak, ribet."

"ABANG! CHERRY NGGAK RIBET!" teriak Cherry tak terima.

"Rewel."

"Cherry nggak rewel!"

"Berisik."

"Cherry nggak berisik!"

"Caper."

Cherry makin histeris. "MAMI!! ABANGNYA NAKAL!! ABANG BERSIHIN RUMPUT AJA IHH..."

Anna pasrah, memilih untuk selonjoran di antara mereka sambil memijit pangkal hidungnya.

"Kamu main aja sana!" sahut Donny masih tak mau kalah.

Bagaimana tidak? Dari kemarin Anna sudah dimonopoli sendiri dengan adiknya, tidak ada kesempatan untuk cowok itu mengobrol dengan Anna meski semenit.

Sekarang Donny tidak akan membiarkan bocah cilik yang licik itu untuk memonopoli Anna kembali.

Tidak akan.

"Abang harus ngalah sama Cherry!"

"Nggak."

"Ayo, Na. Biarin aja dia." ajak Donny menarik tangan Anna yang sudah nyaris menutup matanya karena asyik mendengar perdebatan abang adik itu.

Cherry segera merentangkan kedua tangan kecilnya di depan mereka dengan sikap galak.

"KA ANNA JANGAN MAU MAIN SAMA ABANG, SAMA AKU AJAAAA."

Donny berdecak. "Cher mau kamu apa sih?!"

"Cherry mau ka Anna!"

"Kemarin-kemarin Cherry udah main sama ka Anna, sekarang gantian abang." kata Donny berusaha sabar.

"Tapi Cherry mau ikut main juga..." balasnya menunduk sambil memanyunkan bibir dengan tangan yang saling bertautan.

"Udah lah Don, nggak papa dia ikut."

"Ck, terserah." sahutnya ketus lalu berjalan pergi meninggalkan Anna dan Cherry.

Anna jadi menipiskan bibir memandang tubuh tegap itu yang semakin menjauh, ia juga jadi tidak enak hati dengan cowok itu.

Tapi mau bagaimana lagi, ia juga tidak tega melihat Cherry terus menangis.

Sambil menghela nafas, Anna berjongkok di depan bocah itu.

"Ayo Cherry boleh ikut, tapi janji jangan rewel dan jangan bikin bang Donny marah ya?" katanya sambil mengusap sisa air mata di pipi tembam Cherry lalu merapikan rambut bocah itu yang sedikit berantakan.

"Abang marah ya ka? Cherry janji nggak rewel sama bikin abang marah lagi..." katanya pelan.

Anna tersenyum. "Oke sekarang Cherry nggak boleh sedih lagi, let's go berangkat!!!"

"LET'S GOOOOO!"

🌻🌻🌻

Di mobil hanya ada keheningan, Donny yang sibuk mengemudi dengan tampang tripleknya, Anna yang bingung dengan suasana suram ini, dan Cherry yang sendirian duduk di belakang sibuk berdiam diri.

Akhirnya suasana awkward itu selesai juga saat mobil berhenti di sebuah pusat perbelanjaan.

Masih setia dengan ngambeknya, Donny turun duluan tanpa menunggu Anna dan Cherry yang ternganga dengan sikap cowok itu.

"Ka Anna... abang masih marah ya sama Cherry?" cicitnya dengan bibir manyun yang bergetar.

Anna menghela nafas.

Hah! Donny bukan anak-anak lagi, kenapa cowok itu kalo ngambek kadar nyebelinnya makin overdosis?!

Setelah menutup pintu mobil, Anna berjongkok di depan Cherry agar sejajar dengan bocah itu.

"Enggak kok, mungkin abang kebelet pengen ke kamar mandi makanya pergi duluan."

"Abang sakit perut ka? kebelet pup?" tanyanya polos.

Anna nyaris ngakak.

"Iya, semalem abang makan cabe jadinya sekarang sakit perut."

Cherry mengangguk-angguk paham. "Ya udah kalo gitu ayo ka kita cari abang, Cherry bawa obat sakit perut." ajaknya dengan semangat.

Anna berkedip bingung dengan tangan yang sudah ditarik-tarik sama bocah itu.

🌻🌻🌻

"ABAAAANNGGGG!!"

Donny yang kebetulan benar keluar dari toilet langsung menoleh.

"Abang, maafin Cherry ya! Ini Cherry bawain obat juga."

Donny mengernyit bingung, menoleh pada Anna yang langsung membuang pandangan sambil menipiskan bibir menahan tawa.

"Obat apa?"

"Obat sakit perut. Abang tadi kebelet pup kan makanya ninggalin Cherry sama ka Anna, ini bang obatnya." katanya sambil menaruh obat itu di telapak tangan Donny.

"Kata siapa?"

"Ha?"

"Abang sakit perut."

"Oh, kata ka Anna abang tadi kebelet pup karena sakit perut makanya Cherry bawain obat. Cepet sembuh ya abang." katanya polos.

Donny menatap Anna tajam, yang ditatap malah celingukan kesana kemari dengan wajah tanpa dosa.

"Ayo Cher kita jalan." buru-buru Anna menarik bocah itu, balik meninggalkan Donny yang sudah memasang ekspresi keruh.

🌻🌻🌻🌻



kalo kata orang-orang: to be continued~

hehehehe

part ini full dengan Cherry yaaa pemirsahhh

btw mo nanya dong, ceritanya ngebosenin nggak sih?? jawab yang jujur ya, maacii:(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello, Bye!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang