hi!selamat malem mingguan~
chapter ini lumayan panjang, jadi pelan-pelan aja bacanya...
jangan lupa tekan bintangnya yaaa, owkayy??
tolong tandain juga kalo ada typo...
thx u!!
happy reading and hope you like it!🌻
🌻🌻🌻🌻
Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas yang mana setelah pembagian rapor para murid diberi libur panjang.
Tata sudah bersorak heboh dan sibuk menulis agendanya selama libur panjang kenaikan kelas besok, membuat Anna memutar bola matanya malas.
"Eh, liburan yuk. Kita belum pernah liburan nih ramean gitu kan seru." kata Ringgo tiba-tiba nongol, teman sekelas Anna yang tidak pernah akur dengan Tata.
Tata menghentikan tangannya yang sibuk menulis lalu mendongak menatap Ringgo dengan sengit. Telinganya paling sensitif kalo udah dengar suara cowok itu.
"Orang kayak lo bisa juga liburan?" katanya mengejek.
"Heh!" sahut Ringgo ikut terpancing. "Gini-gini gue sering liburan ke luar negeri ye, emangnya elo ragunan mulu noh ketemu kembaran." balasnya tak mau kalah.
"Sekate-kate mulut lo! Lo tuh yang tiap hari ke ragunan! Makanya nggak pernah kan lo ke kutub utara liat beruang kutub."
Ringgo tersenyum mengejek, mendekati Tata dengan muka songongnya.
"Ketemu monyet kutub juga pernah, sering malah."
Tata mengernyit. "Emang di kutub ada monyet?"
"Ada. Nih depan gue monyetnya HAHAHAHAHAHA" setelah berkata seperti itu dengan cepat Ringgo berlari keluar kelas.
"SIALAN LO RINGGOOOO ELO MONYETNYAAAAA" teriaknya lalu segera berlari mengejar Ringgo yang terbahak kencang.
Anna yang menonton hanya menggelengkan kepala heran kemudian tersentak kaget saat ada yang menepuk bahunya.
Cewek itu segera menoleh lalu melihat Donny yang sedang berdiri di samping kursinya.
"Kenapa?" tanyanya dengan alis terangkat.
Cowok itu menarik kursi kosong di seberang meja Anna, lalu mendudukkan diri. "Rencana lo apa?"
Anna mengernyit, ia juga bingung ingin melakukan apa saat libur panjang nanti. Karena tak juga menemukan jawaban, akhirnya Anna menggeleng.
"Nggak tau, belum kepikiran mau ngapain. Yaaa paling nggak jauh dari ngedrakor sih." jawabnya. "Lo sendiri?"
Donny menaikkan bahu sambil bersandar ke kursi. "Nyokap ngajak ke puncak sih."
"Wahhh puncak, seru tuh Don."
Donny menaikkan sebelah alisnya. "Dikitan mana seru?"
"Ohiya ya..." jawabnya menggangguk-angguk.
"Mau ikut?" tawarnya.
"Eh?" Anna menoleh terkejut. Pasalnya mereka belum pernah yang benar-benar pergi bareng gitu, paling cuma main ke kafe deket sekolah itupun hanya sebentar.
"Emang boleh?" tanya cewek itu.
"Kenapa enggak?"
"Tapi kan... gue belum begitu deket sama nyokap lo, paling sama si Cherry doang tuh adek lo paling gemes."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Bye!
Teen FictionSudah bukan rahasia umum lagi kalau Anna dan Donny itu dekat, bahkan lebih dari sekedar dekat. Kalau kata orang-orang, dimana ada Anna, disitu ada Donny. Ya, sedekat itu. Hanya Anna yang bisa dekat dengan Donny, karena Donny tipikal cowok cuek dan i...