VIII

3K 276 90
                                    

Pagi itu, setelah menyelesaikan sarapan bersama kakak beradik keluarga Jeon, Jimin berpamitan kepada Jungkook untuk berjalan-jalan disekitar mansion.

Omega mungil itu awalnya ingin mengajak Alphanya mencari udara segar bersama-sama. Akan tetapi, belakangan ini Jungkook terlihat sibuk. Pemimpin dari Pack Dark Moon itu tidak sedikitpun meninggalkan ruang kerjanya. Kalau bukan teriakan YoonGi yang menyuruhnya untuk makan, Jungkook tidak akan membuka pintu.

Singkat cerita, Jimin hanya pergi meminta izin. Meyakinkan Alphanya bahwa ia tidak akan pergi jauh dan baik-baik saja tanpa pengawasan.

Sembari melangkahkan kakinya, Jimin kembali mengingat kejadian sebelum sarapan. Bagaimana Omega terhormat dari keluarga Jeon berjalan menghentak menuju ruang makan. Bahkan tanpa penjelasan, YoonGi segera mencari Seokjin dan menampar pelayan itu. Berteriak histeris meski tangan dan pakaiannya ternodai darah.

YoonGi terlihat sangat marah, namun juga sangat sedih secara bersamaan. Entah apa yang baru saja terjadi, tidak ada yang berani menanyakan karena kemarahan YoonGi adalah salah satu hal yang paling ditakuti mereka setelah kemarahan Jungkook.

Tidak habis disitu, kedatangan seseorang membuat YoonGi kembali menyalak marah. Ruang tamu hampir terpenuhi oleh aroma feromon YoonGi yang pekat dan gelap. Gelegar kemarahan terdengar jelas dan getar disetiap tubuh pelayan tidak dapat disembunyikan.

Jimin ingin sekali bertanya ada apa. Tapi Seokjin seakan mencegah dan tidak membiarkan Jimin mengetahuinya. Semua orang bungkam; tidak berani membuka mulut setelah dua bersaudara itu memperlihatkan wajah tidak bersahabat serta aura gelap mereka. Seakan sudah menjadi sebuah peraturan di mansion itu ketika YoonGi meledak karena amarah.

Sebenarnya ada apa? Batin Jimin dipenuhi pertanyaan. Semenjak masa heat yang dialami YoonGi, hawa mansion terasa lebih dingin dan penuh amarah. Semua pelayan begitu telaten dan penuh kehati-hatian ketika menjalankan tugas. Pun kepala mereka tertunduk dengan bahu menegang.

Semua itu bahkan semakin runyam setelah YoonGi menerima seorang tamu pagi ini. Tepat setelah kepergian sesosok Omega, YoonGi meraih vas bunga dan memecahkannya dengan bengis. Diiringi dengan suara Seokjin yang meminta ampun dan teriakan YoonGi yang saling bersahut-sahutan, suasana pagi ini semakin mencekam.

Ketika pelayan itu digotong menuju ruang perawatan, beberapa luka gores khas pecahan kaca terlihat di wajah dan tangannya.

Jimin terdiam menyaksikan pengobatan Seokjin. Omega mungil itu tidak dapat memikirkan apapun selain tubuhnya yang bergetar takut. Dalam pikirannya, YoonGi adalah sosok bengis yang mengerikan. Sosok cantik dengan kepribadian mematikan. Omega menawan dengan mahkota di kepala.

Serigalanya mendengus setelah mengetahui isi kepala Jimin. Ekornya bergerak pelan dengan alis bertaut terganggu.

'Dia memang serigala yang mengerikan.' Serigalanya menyetujui meski mengucapkannya dengan diselingi dengusan berat. 'Apa kau ragu setelah melihatnya?'

"Apa maksudmu?"

'Dia begitu cantik, anggun dan berani. Tidak sedikitpun ketakutan diperlihatkannya, bahkan kepalanya tidak pernah tertunduk untuk siapapun. Apa kau merasa ragu karena mengetahui Omega yang menemani Alpha selama ini berbanding terbalik denganmu?'

Jimin tertegun mendengar serigalanya berucap demikian. Apa yang dikatannya ada benarnya. Dia tidak bisa mengelak setelah mengetahui YoonGi meski dirinya belum sebulan berada di mansion ini. Sosok yang begitu pemberani dan menjunjung tinggi harga dirinya. Tidak pernah ragu dan selalu mengatakan apa yang dipikirkannya tanpa takut jika ada yang membencinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fated PairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang