Langit terlihat semakin gelap. Suara hewan-hewan penguasa malam terdengar saling sahut menyahut ditengah kesunyian. Bahkan suara dentingan jam juga terdengar tidak mau kalah menggema di salah satu ruangan yang kini berisi sepasang Omega dan Alpha yang sama-sama dimabuk rindu.
Park Jimin dan Jeon Jungkook. Omega dan Alpha yang tidak sedetikpun melepaskan pelukannya. Omega dan Alpha yang saling menggeram demi memberi kenyamanan dan kehangatan ditengah dinginnya udara malam hari.
Sang Alpha terlihat betah mengendusi leher si Omega. Kedua tangannya tanpa lelah mengusap-usap punggung Omeganya yang mendengkur manja di dalam pelukannya.
Jungkook suka. Suka mendengar dengkuran manja itu keluar karena dirinya, suka mendengar geraman lembut itu menyapa pendengarannya tanpa henti, suka melihat wajah tenang Omeganya yang dihiasi semburat merah muda bagaikan buah persik.
Jungkook suka memanjakan Omeganya seperti ini.
'Suka. Sangat menyukainya'
Serigalanya menggeram setuju sebelum kembali mengendusi bagian paling wangi dari tubuh Omeganya. Alphanya kembali menyadarkan Jungkook karena sudah terlalu mabuk mencium wangi yang dihasilkan Omeganya—tidak tahan merasakan udara semerbak itu seorang diri.
Matanya perlahan terbuka, memperhatikan kedua mata tertutup yang begitu cantik dan mempesona. Menyusuri tiap lekuk wajah sempurna bagaikan Dewi itu dengan penuh penghayatan. Dia juga tidak melewatkan jari-jarinya untuk merasakan kulit selembut kapas tersebut.
Sangat perlahan. Sangat mendamba.
Jungkook merasakan kalau jantungnya berdetak cukup kencang begitu kedua mata dengan warna biru laut itu terlihat. Menampakkan keindahannya yang begitu menenangkan dan menggoyahkan bagaikan ombak laut. Mempersilahkan Jungkook melihat percikan api dalam binar matanya.
Dada Jungkook mulai naik turun tidak teratur-napas memburu seiring dengan pemandangan yang dilihatnya di depan mata. Matanya melebar selebar mungkin agar tidak melewatkan tiap sisi dari Omeganya.
Oh
Sangat indah
Sangat menggairahkan
Lama-lama, Alpha itu mulai kehilangan kendali atas kewarasannya. Terlalu hanyut dengan Omeganya yang menatapnya penuh perasaan. Alpha muda itu merasa dicintai dan dipuja, membuat serigalanya menggeram puas dan semakin erat merengkuh Omega mungilnya.
Ditahannya tubuh Omega itu agar tetap dalam rengkuhannya selagi wajahnya mendekat tanpa melepas kontak matanya. Lalu, begitu hidungnya menyentuh permukaan pipi gembul itu, Jungkook tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali membaui Omeganya.
Miliknya. Miliknya. Miliknya
Suaranya menyatu bersama dengan suara Alphanya. Menggeram sekali lagi sebelum menjulurkan lidah untuk mencecap rasa semanis permen kapas yang berada di pipi gembul merah muda itu. Ia menjilat tanpa henti, menggigit tanpa henti dan mengecup tanpa henti hingga membuat Omeganya menyisir helaian rambutnya dengan gerakan lembut yang sangat mendebarkan.
Ah
Aku menyukainya
Sangat menyukainya!
Sepertinya, Jeon Jungkook mulai sependapat dengan serigalanya. Mulai setuju dengan segala bentuk pujaan Alphanya untuk Omega mungil ini.
Park Jimin terlalu susah untuk diabaikan. Karena nyatanya, hati dan pikirannya selalu mendamba si mungil tanpa kenal lelah.
05
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated Pair
WerewolfJungkook yang tenang, mendadak gelisah setelah bertemu Jimin. Tidak pernah ia merasa sangat membutuhkan seperti sekarang ini. Dan untuk pertama kalinya, Jungkook berbeda pendapat dengan serigalanya hanya karena seorang Omega