"mingkem." ucap Yoonbin sembari menaikkan dagu Jihoon agar mulutnya tertutup.
"ih!"
"haha segitu terpesonanya lo?"
Jihoon mengangguk, lantas duduk di atas karpet tebal di tengah ruangan. "sumpah deh gak salah lo jadi kahim, Ben."
Jadi sekarang mereka lagi di sekre himpunan. Baru aja beres direnovasi. Gak sampai nyewa tukang sih, Yoonbin ngumpulin anak-anak yang sekiranya bisa buat ngerubah ruangan ini.
Soalnya dia kesel sendiri dari dulu sekrenya tuh berantakan bin pengap. Bikin ngantuk kalau lagi rapat. Makannya biar pengurus himpunan pada nyaman, dia ngusulin buat benerin ruangan sekre.
Akhirnya barang-barang yang gak dipake dibuang, terus dicat ulang jadi warna putih biar terang. Meja sama kursi juga dikeluarin, diganti sama karpet. Biar muat lebih banyak orang.
"lo suka?"
"suka lah! Enakan gini tau, gak pengap lagi. Keren banget Ben! Dua jempol!" puji Jihoon, kedua ibu jarinya terangkat.
Yoonbin tertawa pelan, "besok tinggal beresin meja yang diluar aja. Yuk ah, mau gue kunci."
Jihoon berdiri, mengikuti Yoonbin keluar sekre, "habis ini kemana?"
"lo mau kemana?" tanya Yoonbin sambil mengunci pintu. Sedangkan Jihoon memakai kembali sepatunya.
"hm... Keliling kampus? Mumpung adem, gue bosen tiap ngampus cuma ke gedung fakultas doang."
"yaudah ayo."
Mereka pun berjalan menuju mobil Yoonbin yang terparkir tak jauh dari sana. Jihoon langsung heboh, nahan tangan Yoonbin pas mau buka pintu mobil.
"kok naik mobil??? Jalan kaki aja sih... Kaya kampus kita luas aja."
Padahal emang luas... Hadeh sebenarnya Yoonbin gak yakin sih Jihoon bakal kuat jalan keliling ni kampus. Tapi yaudah, Yoonbin ngalah aja.
Mereka pun jalan kaki keliling kampus. Sepanjang perjalanan Jihoon gak berhenti ngoceh. Nanya ini itu, ngomentarin gedung yang jelek, jalan yang gak rata, sampai ngobrol sama kucing kampus.
Untung bukan ayam ya, Ji.
Pokoknya Yoonbin berasa jadi tour guide anak tk. Kalau Jihoon lari-larian, buru-buru ditarik. Gimana kalau jatuh coba??? Atau keserempet mobil yang lewat??? Hhh capek Yoonbin.
"ih sejak kapan koperasi jadi sebagus ini???"
"yang jelas sejak lo gak pernah lewat sini lagi."
Jihoon mendengus, tapi kemudian menarik kemeja flanel Yoonbin. "Ben, jajan ke koperasi yuk... Beli es krim..."
"ya tinggal jajan ngapain bilang gue—
"gue gak bawa duit ih." bisik Jihoon pelan.
"minta gue jajanin?"
Jihoon mengangguk dengan puppy eyesnya, berharap Yoonbin luluh dan mentraktirnya. "pwease—
"gue bakal dapet apa?"
"ish! Gue ganti deh ntar duitnya."
"gamau."
"Ben..." rengek Jihoon seraya menelusupkan tangannya ke sisi tubuh Yoonbin sembari mendekat. "dapet peluk dari gue, gimana?"
Berani banget ya kamu lucu. Yoonbin awalnya kaget, tapi gak, dia gak boleh lemah. Masa kalah sama Jihoon. Bales flirt dong.
Ayo Yoonbin, mumpung gak ada yang liat. Ayo flirt balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
mas crush. [binhoon]
Fanfiction"bukan crush gue!" Padahal Jihoon cuma lupa, dia pernah nyebut nama Ha Yoonbin sebagai crushnya di truth or dare bersama anak kelas. Hingga akhirnya, Yoonbin yang menyimpan rasa lebih dari teman saat Jihoon terang-terangan naksir masnya.