chap 9

17.7K 1.2K 45
                                    


Satu minggu berlalu dan vero sudah bangun sejak jam 08 pagi

"Tuan muda anda sudah di perbolehkan pulang" Ucap bima

"Hm" Balas vero

yaaa... Semenjak kejadian itu vero jadi lebih dingin tidak ada yang menemani nya kecuali bima yuda pun pergi ke jerman untuk satu urusan bara yang membawa nya kesini sedang ke korea bersama yang lain

Bima dan vero pun keluar dari rumah sakit dan langsung masuk ke mobil

akhirnya setelah perjalanan panjang mereka pun sampai di mansion , Vero langsung masuk ke dalam mansion lalu duduk di sofa yang ada di ruang tengah ,lalu maid pun datang

"Maaf.. tuan muda anda ingin minum atau makan sesuatu" Tanya nya

"Eeemm... air putih saja"

"Baiklah" jawab maid tersebut lalu pergi ke dapur dan mengambil air putih pesanan tuan muda nya

"Ini tuan" ucap nya sebari memberi gelas berisi air putih hangat , dan di terima baik oleh vero

"Terima kasih bi.." Ucap vero dan maid yang di panggil bibi hanya tersenyum

vero meminum air nya dengan perlahan hingga tandas

"Om bima" panggil nya

"Iya kenapa tuan" Jawab nya

"Anterin gue ke panti asuhan xxx"

"Hah.. tapi tuan----

"Bentar doang lagian pak tua itu masih lama pulang nya" sela vero

"Eemm...Baiklah tuan muda ayo"

Mereka berdua pun pergi dari mansion menuju panti asuhan , karna vero kangen bunda nya

setelah perjalanan jauh mereka pun sampai , vero langsung turun di ikuti bima dari belakang dan betapa terkejut nya vero karna pemandangan di depan nya

yaaa...benar panti itu di gusur dan sudah rata menjadi tanah

mata vero memanas dan dapat dia lihat bunda nya yang juga menatap seduh puing puing bangunan yang sudah hancur

"BUNDAAA...!!" teriak vero lalu berlari dan memeluk bunda nya

"Hiks bunda kenapa di hancurkan hiks hiks" Tangis nya

"Sayang tak apa tempat nya sudah di ganti dengan yang baru ok" Ucap thalita berusaha menenangkannya

"Siapa yang berani hancurin panti bunda " Tanya vero penasaran

"Eeemm.. Kalo gk salah bara mahendra D. , bunda udah agak lupa soal nya" jawab nya

Vero terdiam mendengar nama abang nya ,

"Maaf tuan muda , tuan besar sudah sampai di mansion bersama yang lain" Sela bima

"Kamu udah nemuin keluarga kamu vero" Tanya thalita

"I iya bunda , yaudah kalo gitu aku pergi dulu yaa.. dada bunda titip salan buat yang lain yaa.." pamit vero

"Iya sayang hati hati" Jawab thalita

Vero beserta bima pun memasuki mobil dan langsung melaju ke mansion

setelah sampai vero langsung keluar dan masuk ke dalam mansion dan di tatap tajam oleh seluruh keluarga nya

"Eh eh daddy sudah pulang" Ucap vero sebari tersenyum kuda

"Dari mana kamu!" Tanya dirga tegas

"Dari panti dadd.." Ujar vero menunduk

"Dirga kamu jangan marahin vero dulu" Ujar sang oma

"Sini sayang sama oma , kamu gk kangen sama oma hhmm.." Tanya kristal

"Kangennnn...." Ujar vero lalu memeluk kristal erat kristal membalas pelukan tersebut lalu tangan nya mengelus punggung vero namun alis nya mengkerut saat punggung vero seperti ada yang mengganjal kemudian ia bertanya

"Punggung kamu kenapa vero" Tanya nya

dan vero langsung membeku mendengar ucapan sang oma dia hanya diam tak berani menjawab

bara dan yuda yang mendengarnya hanya menatap datar daddy nya

"Hahh.. kok daddy kan daddy pergi bersama kalian??" Tanya dirga bingung

Lalu tangan kristal terulur menaikan baju vero dan betapa terkejutnya kristal beserta anggota lain nya , bara sama yuda hanya diam karna mereka udah tau

"Siapa yang berani mencambuk cucu bungsu ku hah!!!" Tanya tuan mahendra murka

Mereka semua tersulut emosi tak terkecuali sang oma

"Sayang jawab papa siapa yang berani melukai punggung mu hhmm.." Tanya Devandra lembut

"Eemm.. daddy" jawab vero pelan namun dapat di tangkap oleh mereka semua

mereka terkejut termasuk dirga dia tidak ingat apa apa

mereka menghela nafas karna alter ego yang tak lama muncul muncul.kembali dan yang menjadi korban adalah bungsu kesayangan mereka

"Hhuuhh..baiklah dirga kau akan ayah hukum" Ucap mahendra

"Kami juga akan ikut menghukum mu dirga karna berani melukai bungsu kesayangan kami" jawab mereka semua dan dirga hanya pasrah

Kristal meninggalkan mereka semua dan vero juga ikut dibelakangnya

"Sayang tadi oma membeli banyak susu kau mau" Tawar kristal

"Mau oma" jawab vero semangat

kristal mengangguk dan memberi sekotak susu pisang ke vero

"Terima kasih omaa" Ucap vero lalu meminum susu pisang nya


DAN DI TEMPAR DIRGA DIA HANYA PASRAH KETIKA DIA DI JADIKAN TIKUS COBAAN SEPERTI MENARUH APEL DI KEPALA NYA LALU MEREKA MENEMBAK TEPAT DI APEL TERSEBUT YANG MEMBUAT DIRGA JANTUNGAN




TBC





OK TUNGGU KELANJUTAN NYA BESOK YAAA..

BYEE GES JAN LUPA VOTMEN


MAKASIH YANG UDAH MAU BACA

ABAIKAN TYPO

BYEEEE

ALVERO'MAHENDRA|D,[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang