Tidak Apa Apa

83 4 7
                                    

Seluruh nama Karakter, organisasi kejadian, tempat insiden dan lainnya dalam cerita ini hanya fiksi belaka tidak bermaksud untuk menyindir atau merugikan suatu pihak. Mohon kebijakan nya saat membaca sertakan memberi vote.



"Halo?"

"..."

"lagi di luar"

"..."

"Kenapa?"

"..."

"Ooh yaudah" Vana sudah menutup sambungan telepon.


"Siapa na?" Tanya bunda

"Biasalah bun" Vana sama bunda nya lanjut belanjaan lagi. Membeli beberapa produk kebersihan serta beberapa kotak masker. Sudah dipastikan barang seperti itu pasti akan langka dalam keadaan wabah seperti ini.

"Ayo pulang, udah kan bun?" Bunda mengangguk.

Vana gabut nunggu antrian kasir. Dia pun memilih untuk melamun. Dia memikirkan percakapan nya dengan Sungchan di telpon tadi. Entah apa yang mau dibicarakan Sungchan. Nambah satu beban pikiran Vana.

"Loh Vana? Ngapain?"

"Nguli" jawab Vana ketika melihat Renjun dengan Mamah sedang mengantri juga.

"Nguli" jawab Vana ketika melihat Renjun dengan Mamah sedang mengantri juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Eh?! Bunda Vana belanja juga?" Tanya mamah Renjun ketika melihat bunda. Emak sama anak sama aja. Udah tau ada di supermarket pasti belanja, masih ada nanya. Heran.







•••








"Assalamualaikum, ada apa?"

"Waalaikumsalam apa kabar Van?"

"Alhamdulillah baik, lo?"

"Alhamdulillah baik juga"

"Ada apa?"

"Kita udahan aja Van"

"Oh, terserah si"

"Putusin gue Van"

"Kenapa gue?"

"Gk papa, lo aja yang mutusin"

"Oh oke. Sungchan... Kita putus"

"Makasih ya, Vana"

Hening sejenak, Vana pun mengakhiri telpon nya. Kemudian mengerutkan dahinya bingung. Berpikir tentang apa yang baru saja terjadi. Aneh.


Setelah kejadian itu, sudah berhari hari Vana dan Sungchan lostcontack. Dua Minggu pun  Vana baik baik aja. Tidak ada yang nama nya galau galauan. Bagi nya tidak ada waktu untuk menggalau. Jangan kan untuk galau, waktu untuk ngerjain tugas aja dia nggk punya waktu. Terlalu sibuk dengan maraton nya.

This Is Corona • On Going •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang