Hidup Melelahkan

48 5 0
                                    


Seluruh nama Karakter, organisasi kejadian, tempat insiden dan lainnya dalam cerita ini hanya fiksi belaka tidak bermaksud untuk menyindir atau merugikan suatu pihak. Mohon kebijakan nya saat membaca sertakan memberi vote.







"Belakangan ini kerjaan papah gue berantakan, saham turun perekonomian merosot" Akhirnya Chenle bercerita ke inti setelah setengah jam ngobrol ngalur ngidul gk tentu arah sama Vana.

"Itu biasa le, apa lagi pas keadaan musibah pandemi gini. Semua orang ngerasain perekonomian yang anjlok gini" Vana menanggapi cerita Chenle.

"Gue ngerasa jadi beban" terdengar Chenle menghela napasnya panjang.

"Kalo lo punya masalah, jangan sungkan buat cerita ke kita kita. Walaupun kita gak bisa bantu, setidaknya lo udah mengurangi beban pikiran lo. Dan setidaknya kita bisa hibur lo biar gak stress. Kan jadi panjang masalah kalo lo jadi stress" Chenle tertawa kecil mendengar penuturan Vana.

"Gue rada gak enak"

"Ya itu gue akui pasti rada gimana gitu kalo menceritakan masalah keluarga ke temen. Karena kita temenan baru tiga tahun. Tapi cobalah untuk terbuka satu sama lain. Tapi jangan terlalu buka bukaan" 

"Hahaha Vana plis capek"

"Udah gue bawa becanda aja lo nya masih capek apalagi gue bawa serius"

"Tapi le," Vana menggantungkan kalimatnya, kemudian Chenle berdehem.

"Perasaan kemaren lo masih traktir kita"

"Iya gue rada malu, gue gak mau kalian tau kondisi gue"

"Tapi ya kalo lo susah gak usah traktir beli ini itu. Kasian juga kan papah lo kerja"

"Gue takut na"

"Kenapa? Lo takut kehilangan gue?"

"Ya Allah na plis"

"Iya iya hehehe, kenapa?"

"Tapi lo bener si, gue juga takut kalian jadi ngeremehin gue"

"Astagfirullah lo gak boleh se-udzon. Kita pasti ngerti lah. Gak mungkin juga kita ngejauhin temen yang lagi susah. Kita berteman bukan karena harta"

"Na... Lo emang sahabat gue"

"Loh?! Kita sahabatan?"

"Na, jangan bilang siapa siapa ya"

"Iya! Ngapain juga gue koar koar ke yang lain"

"Hm... Kemaren nilai rapot gue turun, kecil semua"

"Coba di zoom, hehehe maaf becanda. Ya gak papa le, hidup itu seperti roda berputar kadang di bawah kadang di atas. Tahun kemaren nilai lo gede sekarang gantian"

"Iya tapi gue ngerasa kek beban banget di keluarga, nyusahin"

"Ih lo gk boleh mikir gitu"

"Gue ngerasa keluarga gue bakalan hancur karena perekonomian yang hancur juga"

"Bukan nya gue sok tau ya, kebanyakan ortu sering berantem karena masalah uang"

"Gue pengen minggat tapi ingat gak punya duit"

"Gue juga kadang pengen kabur dari rumah tapi takut jadi gembel" Vana malah ikut curhat.

"Lo aja keluar rumah udah kek gembel"

"Kurang ajar"

"Setidaknya sisir rambut lo"

This Is Corona • On Going •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang