22. Connor

333 35 12
                                    

Connor's PoV

Aku berjalan kearah resepsionis

"Permisi, saya disini untuk mencari Letnan Anderson" ucapku

"Iya, silahkan masuk, Letnan Anderson belum datang, tapi silahkan menunggu" ucap resepsionis tersebut dengan sopan

"Baiklah. Terima asih" ucapku datar

Setelah itu, aku berjalan kearah mejaku dan duduk disana dengan tenang. Seperti sebuah android pada umumnya

Lalu kulihat kearah meja Letnan. Disana terlihat fotonya bersama mendiang anaknya. Disebelahnya juga terlihat foto....detektif.

...Detektif....aku masih tidak mengerti... padahal dia benar benar tidak terlihat mencurigakan. Namun kenapa dia tiba tiba sudah bekerja sama dengan para deviant...

Ini buruk. Aku sudah meremehkan detektif. Aku seharusnya tahu bahwa dia merencanakan sesuatu... dia benar benar membuatku terbawa suasana..

Tunggu...aku terbawa suasana? Ti-..tidak mungkin...ini berarti aku mulai menjadi deviant..

Tidak, Connor, kau adalah mesin. Mesin tanpa hati yang tidak ragu untuk mati. Benar, jika aku mati, mereka RK900 masih bisa menghentikan para deviant

Jika aku mati.....jika aku mati...

Apakah aku akan bisa bertemu dengan detektif lagi?

Apa yang-

Apakah detektif akan merasa rindu padaku?

H-hentikan... suara apa ini?!

Apakah detektif akan menangis jika aku mati?

Apakah letnan dan detektif akan baik baik saja tanpaku?

Apakah....

Apakah...

Ap@|<aH...

........

............

Apakah posisiku akan digantikan oleh RK900?

.... bukankah itu wajar? Apa gunanya android jika dia sudah tidak bisa berfungsi seperti biasanya?

Dia harus digantikan bukan? Dan-

Tidak...

Huh?

Aku tidak ingin digantikan....

Apa yang-

Kumohon jangan menggantikanku!!!!

"CONNOR, RK800, ANDROID HUNTER YANG DIKIRIM OLEH CYBERLIFE UNTUK MENJADI ASISTENKU!!!!" Aku tersadarkan oleh teriakan letnan yang tiba tiba ada disampingku

"Oh...selamat pagi letnan. Saya tidak sadar anda sudah datang" ucapku

"Astaga, sepertinya kau harus mengecek dirimu ke Cyberlife, Connor. Kau mulai aneh" ucap Letnan. Ya...mungkin itu ide yang bagus

"Lagipula apa yang kau lakukan menatap kearah mejaku terus menerus? Kau tidak jatuh cinta pada mejaku kan?" Tanya letnan menatapku aneh

"Tentu dan tidak, letnan. Android tidak memi-"

"Ya...ya... android tidak punya perasaan. Sudah kuduga kau akan mengatakan itu. Tidak bisakah kau mengerti candaan?" Tanya letnan

"Maaf letnan. Saya tidak diprogram untuk mengerti candaan" ucapku

Letnan hanya menghela napas dan menyandarkan diri kekursinya

"Letnan. Dimana detektif?" Tanyaku tanpa sadar. Entah kenapa, mulutku bergerak sendiri

Sucked into a Game [DBH x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang