"Anak Yang Posesif"

2.1K 202 11
                                    

Tak terasa waktu yang Naruto habiskan untuk sampai ke sebuah pedesaan yang bernama Konoha ternyata cukup panjang.

"Apa ayah capek?",tanya Naruto langsung menatap sang ayah dan langsung menggendongnya ala-ala pangeran negeri dongeng tanpa pikir panjang.

"Kau pikir ayah tua dan tidak bisa melakukan perjalanan sejauh ini?",tanya Sasuke tak terima.

"Hn? Padahal ayah merengek sepanjang perjalanan"

"Ayah tidak merengek!",dengus Sasuke kesal.

"Ayah jelas merengek",balas Naruto tidak ingin mengalah sembari mulai berjalan ke arah rumah sederhana mereka.

"..."

Sasuke memandang putranya Naruto yang terlihat di depannya saat ini, lalu memandang ke samping.

"Naruto turun!",ucap Sasuke mengeluarkan hawa tak sedap.

"Jadi ayah malu, begitu rupanya",balas Naruto menggumam, menatap ke depan dengan acuh.

"Ayah...",Sasuke mulai menggumam mencari alasan.

"Ayah, jika orang lain melihat, mereka pasti mengira jika aku sedang menggendong anakku"

"Huh?",gumam Sasuke kaget.

"Ayah terlalu ringan, seperti perempuan..."

"Apa?"

"Kita sudah sampai",ucap Naruto menurunkan sang ayah di atas lantai kayu yang terhubung langsung dengan pintu masuk rumah mereka.

Setelah diturunkan, Sasuke memandang rumah pilihannya yang sederhana tapi cukup mewah bagi para penduduk Konoha. Mereka pasti mengira jika keduanya adalah orang kaya baru.

Saat sang ayah tengah memasukkan kunci di lubang kunci kemudian ingin menarik pintu rumah dari samping, Naruto terlihat berjalan dan memeluk ayahnya dari belakang.

'Ayah sangat suka skinship dan aku tidak tahu apa-apa tentang pedesaan ini, sepertinya aku harus menjaganya secara berlebihan sekarang',pikir Naruto waspada.

Setelah memasuki rumah, Sasuke mendadak berucap,"ayah akan keluar untuk bertemu ketua desa" dan Naruto yang langsung sigap menarik tangan ayahnya yang hendak berbalik pergi, ia menarik ayahnya ke arahnya sehingga sang ayah langsung jatuh terduduk di atas pangkuannya.

"Kita baru sampai ayah, isti-...?"

'Aku tidak bisa memintanya istirahat di rumah sementara aku ingin pergi menggantikan ayah, bisa saja terjadi sesuatu yang tak diinginkan disini',pikir Naruto tiba-tiba teringat kemudian kembali bersikap waspada.

Ayahnya yang cantik, membuat Naruto semakin khawatir sejak pergi ke desa.

"Bagaimana jika aku ikut bersama ayah?",ucap Naruto menawarkan.

"Ikut? Baiklah"

*****

Sepanjang perjalanan, Naruto terus menggenggam tangan ayahnya. Hal yang jelas akan menarik perhatian seluruh penduduk desa karena mengira keduanya pasangan.

Bahkan saat Sasuke dan Naruto sampai ke rumah ketua desa, ketua desa menatap tangan keduanya yang saling berpegangan sampai saat keduanya kembali ke rumah.

Jarak diantara rumah mereka dengan rumah ketua desa cukup jauh sehingga keduanya kembali saat sore menjelang.

"Ayah?",panggil Naruto pelan.

"Ehh?",kaget Sasuke ketika putra semata wayangnya tiba-tiba menggendongnya sembari membawanya masuk.

"...Bagaimana jika aku menemani ayah mandi?"

"Hah?",Sasuke kembali dikejutkan dengan ajakan putranya yang tiba-tiba.

"Jadi kau takut mandi sendiri di pedesaan?",tanya Sasuke curiga.

"Iya, aku takut",balas Naruto cepat.

"..Kau serius?!"

"Ya ayah",balas Naruto cepat.

Setelah mandi, bukannya pergi untuk melihat kamar barunya, Naruto malah mengikuti sang ayah masuk ke kamarnya.

"Mengapa kau masuk ke sini?",tanya Sasuke heran.

"Aku..."

"Karena kau takut?",tebak Sasuke.

Naruto langsung mengangguk,"aku takut ayah."

"..?!"

Setelah berbaring di atas futon dan Sasuke berbalik membelakangi putranya, mendadak ia merasakan sesuatu menyentuh kemudian memeluknya dari belakang.

"Naruto?",panggil Sasuke heran.

"Dingin ayah",balas Naruto mengadu.

"Hah!"

Sasuke pun langsung berbalik, ia melebarkan matanya terkejut, Naruto pun balik menatap ayahnya.

"Kenapa ayah?",tanya Naruto bingung.

"T-tidak",balas Sasuke ingin berbalik tapi tidak bisa karena Naruto yang memeluknya membuat Sasuke sulit berbalik.

'Mengapa jantungku berdebar-debar?',pikir Sasuke heran dengan wajah bersemu merah.








Selasa, 1 Juni 2021
8:58

Sugar Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang