05

1.8K 142 1
                                    

"Nia, aku tau usaha restoran kita ini bukan cuma hasil kerja keras kamu, aku juga punya andil dalam membesarkannya. Aku harap kamu mau melepaskannya dan membiarkan aku mengelola restoran ini ke depan nya." Kata Joe mencoba memberikan penawaran.

"Aku sudah melepaskan rumah dan semua mobil, tabungan pun kamu semua yang megang, aset berharga kita juga semua nya atas nama kamu. Satu-satunya aset yg atas nama ku hanya rumah makan ini. Dan sekarang kamu juga ingin rumah makan ini ? Kamu benar-benar serakah yang ngga tau malu. Untuk masalah pembagian harta, biar pengadilan yang memutuskan dan pengacaraku yang akan mengurusnya. Sekarang kamu silakan keluar dan bawa serta perempuan itu pergi dari hadapan ku."

Nia berdiri dan membuka pintu, menunggu Joe beranjak dari duduknya agar segera keluar dari ruangan itu. Saat Joe keluar dari ruangan itu, Mira segera menghampiri dan bergelayut manja di lengannya tanpa malu di hadapan seluruh pegawai yang menatapnya.

¤¤¤

Sore harinya, setelah dari restoran, Nia pergi untuk membeli beberapa perabotan dan barang elektronik untuk di rumah lamanya. Saat barang-barang pembeliannya tengah ditata beberapa orang, terdengar suara motor memasuki pekarangan rumahnya.

"Bunda ?" Itu suara Ari, memasuki rumah mencari keberadaan Nia.

"Bunda lagi di dapur nak." Teriak Nia dari arah dapur. Ari yang mendengar suara bunda nya, segera menuju dapur dan mendapati bundanya itu tengah menata beberapa bahan makanan ke dalam kulkas.

"Kamu baru pulang sekolah ?" Tanya Nia sambil melihat ke arah jam tangannya. Ini sudah menunjukkan pukul 5 sore dan anak nya itu masih mengenakan seragam sekolah nya.

"Mulai hari ini aku sudah mulai bimbel bun." Jawab Ari sambil mengambil minuman kesukaannya dari dalam kulkas.

"Astaga. Bunda lupa kalau bimbel kamu di mulai dari senin ini. Bunda bahkan ngga nyiapin bekal makan siang buat kamu. Bunda terlalu sibuk ngurusin kehidupan bunda sendiri. Maafin bunda ya." Nia benar-benar menyesal telah mengabaikan keperluan anaknya, walaupun tanpa sengaja.

"Nggapapa bun. Lagian aku juga sudah makan siang tadi di kantin sekolah." Jawab Ari berusaha menenagkan bundanya.

"Gimana kabar adek kamu ?" Memang setelah memutuskan untuk berpisah, Nia segera memberikan pengertian kepada kedua anaknya. Jika Ari memilih untuk ikut bundanya, sedangkan Dita memilih untuk ikut ayahnya.

"Dita baik bun. Soalnya aku liat dari postingan sosmed nya ayah, mereka lagi jalan-jalan ke pantai."

Nia sepertinya sudah mati rasa terhadap Joe, sekarang ia sudah tidak lagi menangis ataupun sakit hati mengetahui mantan suaminya itu sedang bersenang-senang bersama Mira.

"Ya sudah kalau begitu. Kamu ada tugas sekolah ?" Tanya Nia yang sudah tidak mau membahas lagi tentang Joe.

"Ngga banyak bun, bisa aku kerjain nanti malam. Bunda mau aku bantuin beres-beres ?"

"Kamu emang paling pengertian deh. Tuh, kamu beresin kamar kamu aja. Atur tata letak perabotan kamar sesuai keinginan kamu. Yang di sini biar bunda yang atur." Jawab Nia sambil mengacak rambut anak nya itu.

"Siap bun." Ari segera bergegas menuju kamarnya yang terletak di samping kamar bundanya.

Bersambung...

FAITHFUL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang