Chapter 2 : Sekolah yang Aneh

42 4 0
                                    

part 1

" Tuan Dzak , bagaimana dengan seragam yang di sediakan sekolah ? apakah pas di badan anda ? "
pertanyaan dari pria ber jaz yang sedang menyetir mobil dengan pandangan nya fokus menuju ke jalan raya . Mobil yang di kendarai oleh pria ber jaz ini bermodel sport oleh sebuah merk ternama ,dengan desain ala mobil mahal seharga miliaran .
" Soal seragam nya ini memang cocok dan pas di badan ku , Aku cuman kaget saja ,kenapa atasan mu bisa mengetahui ukuran size badan ku , bahkan sampai celana nya juga sesuai dengan selera ku "
Dzak menatap dengan seksama badan nya sendiri di depan sebuah cermin besar , mulai dari ujung kaki nya sampai ujung rambut nya .

Seragam yang di pakai nya berupa sebuah jaz lengan panjang tanpa kerah berwarna biru tua , di dalam jaz nya Dzak memakai jaket hoodie yang dia kenakan seperti sebelum nya , dan celana nya berwarna hitam pekat melekat ke seluruh bagian kaki nya . Celana yang di kenakan nya lumayan ketat , dan sebuah sepatu bermodel sport berwarna hitam dan putih ,disertai tali ikat . Dzak juga mengenakan sepasang sarung tangan berwarna biru tua seperti yang dia kenakan sebelum nya . Tidak diketahui alasan kenapa dia selalu mengenakan sarung tangan tersebut .
" Soal itu tuan muda , Atasan ku telah menerima berbagai macam informasi terperinci soal mu ,bahkan masa lalu mu juga ! "
" Atasan mu lumayan gila juga ,bisa mengakses data seperti itu , walaupun menjadi sebuah rahasia setingkat negara ! "

Dzak meliat ke seluruh ruangan tempat nya sedang ganti pakaian
" Begitu ya !! Seluruh bagian mobil ini telah di beri sihir khusus ya , sampai sampai dalam nya cukup luas bahkan seperti sebuah ruang tamu , apa mobil ini menggunakan sihir ruang distorsi "
" Anda hebat juga bisa mengetahui trik yang di gunakan mobil ini dengan sekali tatap saja , orang lain seperti anda reaksi awal nya pasti sangat lah terkejut ,tapi reaksi anda sangat normal seakan bahwa ini bukan pertama kali nya "
" Jangan memuji ku , entar gua bakal membanggakan diri lagi "
" Ha ha ha " Tawa sindiran dari Pak ber Jaz
" Tapi itu memang cocok dengan Tuan Muda " Terdengar dari mulut pria ber jaz ini bukan nya memuji malah seperti sindiran. Sementara itu Dzak hanya mengabaikan sindiran nya dan duduk dengan tenang di sebuah sofa.

Berselang beberapa menit di dalam ruangan terdistorsi milik mobil . Mobil telah berhenti bergerak , walau di dalam ruang terdistori gerakan maupun apapun yang terjadi pada modil tidak akan berefek , tapi Dzak bisa merasakan bahwa mobil nya telah berhenti di suatu tempat .
" Kita sudah sampai tuan muda ! "
Pria tua ber jaz itu membuka pintu mobil dan seketika ruang terdistorsi milik mobil menghilang . Ruang yang sebelum nya seluas ruang tamu berubah jadi tempat penumpang mobil pada umum nya .

Kilau cahaya yang sangat silau menyinari pandangan Dzak , seketika dia menghalau cahaya itu menggunakan tangan nya untuk membuat pandangan nya lebih baik . Tampak tidak jelas akibat silau cahaya tadi , di hadapan Dzak terlihat sebuah gerbang sekolah yang menjulung tinggi sekitar 5 meter ke atas . Sejauh mata memandang ke kanan dan kiri bahkan panjang pagar nya masih keliatan dari tempat nya berdiri . Tembok pagar nya terbuat dari bata yang kokoh , bahkan tidak bisa hancur walupun menggunakan rocket launcher sekalipun .

Kemudian Dzak melangkahkan kaki nya kedepan menuju ke pintu gerbang . Sesampai nya di gerbang terlihat seorang gadis berdiri seakan telah menunggu seseorang . Gadis itu berambut perak dengan Jepit rambut berwarna merah di sebelah kanan dekat telinga nya .Ekpresi nya kalem dan tenang seperti mengikuti arus dan alur cerita . Mata nya berwarna hijau terang , wajah nya lumayan cantik , Dan ukuran dada nya lumayan besar dan di sukai oleh kaum laki laki . Sedangkan tinggi badan nya hanya sampai di bahu Dzak , itu artinya dia memiliki tinggi sekitar 150 sampai 160 cm . Lekukan tubuh nya lumayan berwibawa , mulai dari paha hingga bokong nya terlihat berisi .
" Selamat datang " Ucap gadis tersebut
" Yo .. Ketua Osis , dia lah murid pindahan yang di sebut oleh pak kepsek ! " Ujar pria ber jaz sambil menepuk punggung Dzak . Tapi tepukan nya terasa seperti akan menghempaskan lawan nya sampai tidak sadarkan diri .
" Salam kenal , Aku Dzak ! Semoga kedepan nya kita bisa akrab " Sambil memajukan tangan kanan untuk berjabat tangan

Life With MisfortuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang