Chapter 3 : Sistem sekolah

36 2 1
                                    


Part 1
" hufff.... " Hembusan nafas lega dari Dzak sehabis menghajar sampai babak belur murid yang telah menyebabkan kekacauan dengan menyerang seorang gadis yang tidak bersalah sama sekali .

" Kamu baik baik saja kan ? owh iya.. nama mu siapa ? " Pertanyaan Dzak ke gadis yang barusan saja dia selamatkan dari serangan bola api raksasa sebelum nya .
" Ya .. na.. maa. ku.. Ri...ii..mi.. mii.. !! " jawab dengan spontan gadis tersebut , walaupun jawaban nya sangat gugup dan panik .

Gadis yang bernama Rimi ini sekilas penampilan nya sangat lah simpel . Rambut warna Hitam nya yg terurai ke bawah sepanjang bahu nya ,kemudian poni nya yang sepanjang di atas alis nya . Mengenakan kacamata berwarna merah ,tapi kacamata itu bukanlah kacamata tipe minus atau plus , dikarenakan fungsi kacamata yang dikenakan nya untuk menyembunyikan dan menyamarkan mata nya . Seperti itu lah pandangan Dzak terhadap Rimi .

Dzak mengulurkan tangan kanan nya ke Rimi untuk membantu nya berdiri , di sebelah kanan Rimi terlihat Shena yang sedang menggunakan kemampuan penyembuh nya untuk menghilankan rasa sakit yang di alami oleh Rimi .

Rimi menerima bantuan dari uluran tangan kanan Dzak ,dengan tangan kanan nya meraih tangan kanan Dzak . Lalu Dzak menarik ke atas Rimi untuk berdiri .
" ngomong ngomong Dzak kenapa kamu tiba tiba bisa berada di depan Rimi ? " Tanya Shena menuntut sebuah penjelasan.
" itu cuma kebetulan kok , tiba tiba saja aku sadar telah berada di sini ! " Ucap Dzak yang terlihat seperti ingin lari dari pertanyaan Shena
" Hoo.. kebetulan ya ! cukup mencurigakan ! Emang mana ada yang nama nya kebetulan begitu saja ? . Semua ini pasti telah berhubungan dengan sesuatu di masa depan nanti ! " Ucap Shena dengan nada sindiran
" Kalau memang berhubungan emang nya kamu dan Rimi itu adalah siapa di dalam hidup ku nanti
??"
" ketua kelas mu ,Sekaligus parthner mu ! "
" Eh..??" Dzak terheran .

Dzak terlihat seperti bingung dengan apa yang di katakan oleh Shena barusan .
" Tunggu dulu aku tidak paham !? "
" Seperti yang kukatakan sebelum nya bukan , ya seperti itulah keadaan nya !  nanti saja aku jelaskan lebih lanjut ! untuk sekarang ikut aku ke ruang kepala sekolah " Ucap shena sambil meraih tangan Dzak kemudian menarik nya .

" Ano.. bagaimana dengan aku ? disini aku baru saja di serang ! " Tanya Rimi yang terlihat sedang diabaikan oleh Shena dan Dzak , seakan kehadiran nya telah pergi begitu saja .

" Eh.. ? owh iya ,aku lupa ! kembalilah ke kelas , nanti aku menyusul ! " Jawab Shena atas pertanyaan Rimi

Dzak dan Shena menjauh dari Rimi , terlihat Dzak sedang di tarik oleh Shena menuju ke ruang kepala sekolah melewati lorong depan ruang kelas yang lain nya . Awal nya Dzak terlihat di tarik namun setelah 5 meter berjalan Dzak melepaskan tarikan Shena dan berjalan bersebelahan dengan normal , tapi kedua tangan mereka tetap berpegangan .

Part 2
" Eh itu kan Ketos ! dengan siapa dia berjalan ? kenapa mereka saling berpegangan tangan ? " Ucap para murid yang sedang berada di lorong depan kelas mereka sambil melihat ke arah Dzak dan Shena yang sedang berjalan bersama sambil berpegangan tangan .

" Hei... Shena bukan nya kau harus malu ! " Ucap Dzak ke shena
" Kenapa harus ? " Tanya shena yang menoleh ke arah Dzak tanpa berhenti berjalan bersama

Seketika Dzak mengangkat tangan kanan nya ke atas yang masih lah bergengaman tangan dengan Shena . Ekspresi nya seakan seperti orang bodoh yang sedang memberi tau orang bodoh lainnya .

" Eh. ..!! " Shena terkejut ,dan seketika melepas genggaman tangan Dzak ,lalu muka nya berubah jadi merah seketika .
" Kau baru malu ya atas tindakan mu sendiri barusan !? " Tanya Dzak dengan wajah bodoh nya .
" Mana mungkin !! " Kalimat bantahan Shena .
" Tapi muka mu memerah tuh ! "
" Ngak kok.. ini cuman pa..panas dikit , soal nnnya.. disini lorong dipenuhi oleh orang lain "  Shena membalikkan arah badan nya dari sebelum nya berhadapan dengan Dzak ,jadi membelakangi nya .

Life With MisfortuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang