(WARNING⚠️ SEBELUM BACA DI WAJIBKAN IKUTI AKUN INI SERTA VOTE DAN KOMEN DI SETIAP PART)
APABILA ADANYA KESAMAAN TOKOH,TEMPAT DAN ALUR DI HARAP MAKLUM KARENA AUTHOR PENULIS BARU,TERIMAKASIH😊
Ketika harapan ku di tampar oleh kenyataan yang begitu me...
Helowww bagaimana kabar kalian,aku harap baik-baik aja hehe😅.
Ramein lapak ini yuk dan nanti ceritanya juga bakal lebih extrem lagi🤣,bukan mau ngebut anak orang nangis ya cuma pernyataan aja huhuhuhuhu😋
Spam 💙 buat bikin author semangat nulis👉🏻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~¤~
Matahari perlahan menembus gorden putih yang menjuntai tinggi membuat ketenangan gadis yang sedang tertidur lelap itu terusik.ia menguap kecil sambil memukul pelan mulutnya.
Ia bangun mengucek-ucek sebentar matanya lalu menoleh ke arah jam weker yang menunjukan pukul 06.27,merentangkan kedua tangannya ke atas memainkan leher ke kiri dan ke kanan sebelum beranjak untuk menuju kamar mandi.
Selesai berkutat dengan acara mandinya ia segera memakai pakaian seragam batiknya lalu tak lupa menyisir rambut panjangnya dan memakai bedak serta lip tint di bibir tipisnya agar tak keliatan pucat.
Meraih tas yang sudah berisi buku-buku dan alat tulis. Gadis itu menuruni anak tangga.melirik sekilas ayah dan ibu tirinya yang sedang sarapan bersama.
Pria paruh baya itu mendongkak menghentikan acara makanya."ja ayo sarapan dulu,"ujarnya dengan wajah datar.lalu kembali memakan makanannya.
Senja masih diam tak bergeming hingga akhirnya tepukan di pundaknya membuyarkan lamunanya.
"Ini,mama bikinin bekal buat kamu,"katanya sambil menyodorkan sekotak roti coklat.
Senja menatap malas ke arah kotak itu ."gue gak laper,"setelah mengatakan itu ia segera melangkahkan kakinya menuju mobilnya tanpa mendengarkan teriakan murka dari ayahnya.
Bukannya ia mau menjadi anak pembangkang hanya saja senja belum bisa menerima wanita itu sebagai istri ayahnya.walaupun ibu kandungnya menyuruhnya untuk bebuat baik pada perempuan itu tapi tetap saja hati dan pikiranya masih menolak semuanya.
Sedangkan wanita yang di ketahui bernama vina ibu tirinya itu menyeringai kecil dan kembali duduk di samping suaminya.
"Maafin senja ya,"ucapnya tak enak sambil mengelus puncak kepala vina.
Ia hanya tersenyum tipis."enggak papa kok.aku bisa maklum,"
Vina melirik sinis pria di sampingnya.merepotkan saja ck.
