05.00

1.1K 140 5
                                    

▀▄▀▄𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙞𝙚𝙨▄▀▄▀
is it true?
[kimetsu no Yaiba x readers]

━⁠☆゚⁠.⁠*⁠・⁠。゚✿ ゚。・⁠*⁠.⁠゚⁠☆━

nb. maaf reader, ga semua cerita bisa dibikin jadi [muichiro x reader]
kadang karakter lain juga butuh panggung
jadi meskipun ini book muichiro x reader, saya minta izin buat selipin cerita lain.

━⁠☆゚⁠.⁠*⁠・⁠。゚✿ ゚。・⁠*⁠.⁠゚⁠☆━

seorang gadis SMA yang sama sekali tidak memiliki semangat hidup, tidak mudah percaya dengan berbagai cerita takhayul tentang hantu atau bahkan iblis.

di keluarga besar (name), ada hari dimana akan diadakan upacara doa di kuil Shinto untuk menghormati para kisatsutai yang telah gugur, setelah perjuangan mereka melawan iblis yang sempat membuat dunia kacau. hal tersebut telah menjadi tradisi keluarganya.

namun (name) tidak pernah menghadiri upacara tersebut, karena dia sendiri berfikir keluarganya hanya mempercayai cerita karangan dari buyut nya yang sering kali berkata ngawur.

"iblis, apa itu iblis. bukankah mereka hanya ada di neraka? lagi pula bagaimana para pemburu iblis itu mampu mengalahkan mereka?" begitulah pemikiran (name) tentang apa yang menjadi kepercayaan keluarganya.

jadi (name) hanya menunggu kedua orangtuanya pulang sembari bermain game console dirumah.

saat malam tiba, ibu nya menyalakan sebuah dupa wisteria dan di taruh nya di dekat abu sang buyut.

sejenak (name) yang baru saja mengambil soda dari dapur mengintip apa yang dilakukan ibunya.

"kenapa ibu membakar dupa?" tanya (name) dengan santainya bersandar di ambang pintu.

"ini hari keberhasilan dari perjuangan para pemburu iblis, dan kakek mu selalu meminta ibu untuk menyalakan dupa wisteria ketika hari itu tiba." ibu menjelaskan sembari menatap foto yang terbingkai rapi di hadapannya.

(name) terdiam memperhatikan wajah buyutnya, mata sayu dengan surai panjang, khas sekali dengan keluarga Tomioka.

"oh aku lupa.." (name) menyahut merasa tak bersalah setelah melupakan apa yang telah menjadi tradisi.

"(name)-chan. ketika ibu telah tiada, kau yang harus menggantikan ibu untuk menyalakan dupa wisteria nya ya?" kali ini ibu nampak memberikan senyuman tipis yang cukup berarti.

mengingat (name) sama sekali tidak pernah ikut serta dalam tradisi, ibu mungkin khawatir jika dia telah tiada tidak akan ada lagi yang melanjutkan tradisi keluarganya.

dengan berat hati (name) hanya bisa mengiyakan permintaan sang ibu, (name) duduk di sebelah ibunya dan mulai berdoa untuk buyutnya.

beberapa hari telah berlalu, semuanya nampak seperti biasa. namun tiba-tiba hari ini teman-temannya membahas kembali tentang iblis.

"nenekku bilang mereka nyata tau!"

"benarkah? apa sekarang masih ada?"

"tidak, mereka sudah di kalahkan sangat lama.."

"hebat sekali!"

(name) yang tengah duduk di bangkunya dengan sedikit menguping, hanya bisa memutar bola matanya dengan malas.

"mereka percaya dengan omong kosong itu? aneh." (name) bergumam malas, nampaknya telah muak dengan apa yang di dengarnya.

(name) beranjak dari tempat duduknya, hendak menuju ke perpustakaan untuk mencari ketenangan, namun dirinya tiba-tiba di hadang oleh teman sekelasnya dan di lempari banyak pertanyaan.

𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙞𝙚𝙨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang