09

2K 160 0
                                    

"Jae. . . " Johnny mengelus tangan jaehyun, namun segera jaehyun tidak menghiraukannya.

"Aku mohon kak jo, jangan deketin mark lagi, aku bakal pindahin sekolah mark, supaya dia jauh dari kakak."

Brak!

Johnny memukul meja dengan sangat keras.

"Kamu egois jae, saya nungguin kamu selama 10 tahun! Kamu kemana aja?." Jaehyun bangun dari duduknya.

Plak!

"Kamu masih tanya aku kemana? Kamu lupa dulu kamu orang yang paling benci atas kehadiran mark, aku takut kamu bakal nekat bunuh aku atau mark, jadi aku pergi sejauh mungkin." Jaehyun menahan tangisannya.

"Jae. . . Maaf aku gak bermak-." Sebelum Johnny melanjutkan kata kata nya jaehyun buru buru menyela Johnny "aku ga minta banyak hal, aku cuman minta kak jo, berhenti deketin mark jauhin aku dan mark." Jaehyun bergegas pergi dari ruangan Johnny.

--

Setelah kejadian itu, Johnny merasa mark menjauhinya, dan sekarang mark lebih sering menyendiri dibanding bersama teman temannya.

"Mark?. "

"E-eh? Pak john, mark eung mau ke toilet" Sebelum mark pergi dengan cepat Johnny menangkap pergelangan tangannya.

"Ada apa mark? Bapak liat kamu sering menjauhi bapak belakangan ini. . . "

"Eh? Enggak kok pak, mark enggak jauhin bapak."

"Kalau gitu pulang sekolah, mau ikut bapak jalan jalan?."

"Mark takut ibun marah pak."

"Nanti bapak yang izin ke ibun kamu ya."

--

"Halo siapa ya?."

"Ini saya johnny."

"Dapat nomer saya dari siapa?."

"Pihak sekolah."

"Tudep aja john, aku lagi sibuk."

"Saya mau ajak mark jalan jalan, boleh kan."

"John. . . hmm, yaudah boleh, jangan pulang terlalu malam" Jaehyun menghela nafasnya kasar.

"Terima kasih jae."

"Gimana pak? Dibolehin sama ibun?."

"Boleh kok, pulang sekolah mark langsung masuk ke ruang bapak aja ya."

"Siap pak."

--

"Jae, lagi mikirin apa sih?." Lucas dan jaehyun tengah asik duduk bersantai di ruang kerja jaehyun.

"Itu kak, mark diajak jalan jalan sama ayahnya."

"Johnny maksud kamu." Jae mengangguk pelan. "Apa mark udah tau kalau Johnny ayah kandungnya." Kini jaehyun menggelengkan kepalanya.

"Heemm cepat atau lambat mark pasti tau soal Johnny, mau sampai kapan kamu sembunyiin mark dari ayah kandung nya jae?."

"Aku, aku masih sakit hati sama penolakan Johnny dulu kak."

"Iya aku ngerti, yaudah jangan dibahas lagi ya, pikirin sekali lagi kalau kamu udah tenang."

--

"Mark ayok pulang, nanti ibun nungguin."

"em, ayok deh pak."

"Sini bapak bawain, berat ya?."

"Iya. . ."

"Mark, kangen sama ayah mark?."

"Mark aja ga pernah ketemu ayah, ya jadi mark ga pernah kangen sama ayah."

"Mark benci ayah?."

"Gak, mark ga benci ayah kok, mark cuman kecewa sama ayah, kenapa dulu ninggalin mark dan ibun sendirian."

"Mark pinter ya."

"Eh? Makasih pak John."

--

Tok! Tok! Tok!

"Ibun ini, mark bukain pintunya."

"Iya sayang tunggu ibun sebentar."

Cklek

"Ayok pak masuk dulu ke rumah mark."

"Ayok john."

"Ibun tadi mark diajak pak john jalan jalan terus dibeliin ini semua."

"Apa ga ngerepotin john?."

"Hahaha santai aja jae, gimana pun kan mark-" Sebelum Johnny melanjutkan kalimatnya ia ingan akan sesuatu 'jaehyun tidak mau mark tahu bahwa Johnny adalah ayah kandungnya.' "mark murid terbaik ku." Jaehyun bernafas lega.

"Mark masuk kamar, cuci tangan cuci muka gosok gigi, tidur ya?."

"Iya ibun, mark masuk dulu ya pak."

--

"Terima kasih kak jo, aku ga akan larang kamu untuk ketemu mark, tapi untuk saat ini, jangan sampai mark tau, kamu ayah kandung nya."

"Saya ngerti jae, dan maaf untuk yang dulu." Johnny menundukkan kepalanya.

"Aku ngerti dulu kamu punya ambisius belajar lebih dari aku, dan seharusnya dulu kita ga terikat 'friend with benefit' "

"Hahaha, tapi aku ga pernah nyesel sama hubungan kita dulu, kalau dulu kita gaada hubungan, mark juga ga akan lahir bukan?."

"Ah iya, ngomong ngomong diluar hujan deras, mau langsung pulang? Tapii takut rawan, mendingan kamu nginap disini aja mau?."

"Boleh?."

Jaehyun mengangguk lucu.


CONTINUE

JUST FRIEND || JOHNJAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang