Hai minna, udah 1 hari aku ga up,kangen gk.
Haha, ga usah banyak bacot lagi, langsung in the story aja.Happy Enjoy, Minna.
"Eh, hari ini kan aku ulang tahun. Kok ga ada yang ngucapin selamat ulang tahun ke aku ya. Apa mungkin mereka lupa?" Tanya Mikasa dalam hatinya.
"Yuk, Mikasa kita jalan"ucap Pieck.
......
"Em...Mikasa..."
"Ehh....iya maaf ya, omong omong kita mau kemana nih?"tanya Mikasa.
"Ga tau, mungkin jalan jalan aja"jawab Pieck.
"Ya udah, ayo"kata Mikasa
"Ok"jawab Pieck singkat
Sepanjang perjalanan, Mikasa terus mengingat tentang ulang tahunnya. Ia sedih karena tak ada orang yang mengingat ulang tahunnya. Bahkan Levi,pacarnya sendiri pun tak ingat ulang tahunnya. Mikasa yang terus mengingat itu, tanpa ia sadari air mata keluar dari matanya yang cerah itu. Pieck yang melihat Mikasa menangis,ia pun bertanya.
"Ehh...Mikasa kenapa menangis?"tanya Pieck
Mikasa yang sadar bahwa ia menangis, ia pun segera mengelap air matanya.
"Haha gapapa kok,mata ku hanya kelilipan. Ga usah dipikirin, ayo lanjut jalan" ucap Mikasa
"Baiklah, tapi jika kau merasa tidak nyaman, kita bisa pulang saja" jawab Pieck sambil tersenyum.
Sementara di apartemen nya Levi.....
"Woy kerjanya yang bener" ucap Levi yang terlihat marah
"Hahahahaha....Sasha lihat Connie, ia meniup balon saja bisa meletup" ucap Jean.
"Hei diam kalian nanti Levi marah"ucap Armin berbisik.
"Halah ga usah kali, lihat itu orangnya saja ga marah"ucap Annie
"Heh terserah ya, yang penting udah ku ingatin"ucap Armin
Levi yang semakin marah, ia pun berteriak dengan kencang.
"WOY AKU NYURUH KALIAN DATANG KESINI UNTUK MEMBANTU KU BUKAN MAIN MAIN"ucap Levi
"Nah kan udah kubilang jangan main" kata Armin
Mendengar Levi berteriak, mereka semua pun kaget dan mengerjakan pekerjaan mereka dengan bener. Tiba tiba suara muncul di balik dapur mereka.
"Umm..Levi,ini kuenya sudah jadi"ucap Historia.
"Ohh syukurlah,taruh saja di sana"ucap Levi sambil menunjuk meja makan.
"Hm..ok"balas Historia.
Kembai lagi ke Mikasa dan pieck.
"Ah, Pieck aku sebaiknya pulang saja"ujar Mikasa.
"Tapi kan kita baru jalan Mikasa"jawab Pieck.
"Tapi aku sudah lelah, Pieck"ucap Mikasa lagi.
"Hm..baiklah tunggu sebentar, aku mau ke toilet". Pieck jelas berbohong. Ia ingin menghubungi Levi untuk bertanya, apakah mereka sudah selesai atau belum.
"Hallo Levi"
"Iya,bagaimana Pieck"
"Kamu sudah selesai mendekorasi atau belum?"
"Ya,sudah 99% selesai, emangnya kenapa?"
"Mikasa ingin pulang, wajahnya sedih....sepertinya ia sedih karena tak ada yang ingan ulang tahunnya. Makanya tadi ia minta untuk aku mengantarnya pulang".
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You EveryTime (RivaMika) LoveStory✔
Romantizmjangan baper yah Warning!! : 19++