Malam Yang Penuh Godaan

400 13 0
                                    


Pagi yang cerah, cocok untuk Levi menyeruput tehnya sambil memandang keluar balkonnya. Sementara Mikasa, sedang mengemasi bajunya untuk bertemu ibunya Levi.

"Levi kau sudah siap?" Tanya Mikasa

"Tentu sayang" ucap Levi sambil memeluk tubuk ramping Mikasa. Mikasa tidak ragu untuk memeluk balik tubuk kekasihnya. Mereka pun berangkat menuju airport.

"Ayo Mikasa, kita akan telat" ucap Levi sambil menggendong Mikasa ala bridalstyle.

"Turunkan aku dasar bodoh" ucap Mikasa kesal

"Diam dan turuti saja aku" setelah itu, mereka memasuki pesawat yang mereka tumpangi. Pesawat itu membawa mereka ke Jerman. Sementara Mikasa yang didalam pesawat hanya bisa diam sambil tidur di pundak Levi.

"Levi, aku sebenarnya sudah selesai kuliah"

"Hei jadi kau menipuku?"

"Bukan, cuma aku tidak ingin menikah"

"Kenapa kau tidak ingin menikah? Apa kau tidak mencintaiku?"

"Hei jangan berpikir yang tidak tidak. Aku hanya merasa aneh kalau hamil saat umurku masih 22 tahun"

"Ohh jadi kau tidak mau melakkukan itu denganku ya" ucap Levi licik

"E-eh, a-aku"

"Lihat saja kau Mikasa, saat kita sampai di Jerman kau akan terima hukumanmu"

"Levi!! Aku tidak ingin hamil"

"Ohh tidak bisa, itu kewajiban mu sebagai nyonya Ackerman!"

Mikasa hanya bisa pasrah dengan tingkah pacarnya itu.

"Achtung Achtung bald wird das Flugzeug in Deutschland landen bitte anschnallen und danke" ucap seorang pramugari di dalam pesawat tersebut.

"Levi,dia bilang apa?"

"Dia bilang, harap mengencangkan sabuk pengaman kita karena, pesawat akan mendarat"

"Hn, baiklah" Mikasa memegang tangan Levi dan mereka lepas landas di bandara Jerman

Pesawat pun mendarat. Levi menggenggam tangan Mikasa,lalu mereka berdua turun dari pesawat.

"Levi, aku lapar" ucap Mikasa sambil memegangi perutnya.

"Kamu mau makan apa?" Ucap Levi sambil membisik pada Mikasa

"Terserah yang penting aku nggak lapar"

"Kalau begitu kita ke restoran yuk" ajak Levi

"Baiklah, kamu yang bayar ya" ucap Mikasa sambil lari tanpa tujuan

"Hei, kau yang makan kok aku yang bayar!!" Ucap Levi sedikit kasar.

Seketika Mikasa berhenti, dan jongkok tanpa berbicara sepatah kata pun.

"M-Mikasa kau kenapa" tanya Levi khawatir. Percuma saja, Mikasa tak menjawab apapun karena, Levi membuatnya marah. Levi terus bertanya tapi, Mikasa tetap tidak menjawab.

"Baiklah, kau yang memaksaku"Levi menggendongnya dan memasukkannya di taxi.

"Please take us to the apartment on Devinci street" ucap Levi kepada sopir
taxi tersebut.

"Alright sir" balas sopir taxi tersebut.

Sepanjang perjalanan, Mikasa hanya diam dan tak mengucapkan sepatah kata pun. Tentu saja, perutnya sudah lapar tapi tak sanggup untuk mengatakkannya pada Levi.

Levi semakin khawatir dengan pacarnya, ia sangat menyesal telah mengatakkan hal buruk pada Mikasa. Tapi, jelas jelas Levi hanya bercanda.

"Sir, we have arrived" kata supir taxi tersebut. Levi tak menjawab karena, masih bingung apa yang terjadi dengan Mikasa. Sedangkan Mikasa, sudah tertidur pulas di pundak Levi.

I Love You EveryTime (RivaMika) LoveStory✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang