Prolog

35K 286 4
                                    

Dunia perkantoran memanglah terasa sangat rumit, ada begitu banyak masalah yang harus dihadapi oleh setiap karyawan yang bekerja layaknya sebuah mesin. Entah itu masalah sepele ataupun besar.

Begitu pula dengan sosok wanita cantik ini, Hellen Agustiani. Seorang janda muda yang telah memiliki anak satu. Umurnya kini sudah menginjak 25 tahun dan sekarang ia telah bekerja di salah satu perusahaan multinasional yang bertugas sebagai administrator transaksi penjualan selama 6 tahun terakhir ini.

Tak hanya cekatan dalam bekerja saja. Ia juga memiliki tubuh yang sangat menggoda dibanding karyawati-karyawati lainnya. Walaupun tingginya hanya sekitar 160 cm saja. Tetapi ia masih bisa menjadi pusat perhatian para pekerja yang begitu tergila-gila dengan lekuk tubuhnya yang sangat montok itu.

Semua itu juga karena wanita ini telah dikaruniai dengan ukuran payudaranya yang kini sudah mencapai F-cup. Ditambah lagi dengan timbunan lemak yang memenuhi seisi pinggul besarnya sampai ke ujung paha sintalnya.

Banyak sekali wanita yang iri dengan kemolekan tubuh Hellen yang proposional layaknya sebuah gitar spanyol. Dengan perutnya yang nampak ramping dan seksi, itu yang membuat sekujur tubuhnya tidak nampak seperti wanita gemuk lainnya.

Belum lagi dengan kulitnya yang nampak begitu putih dan mulus. Tak heran saat Hellen masih seorang gadis. Dirinya banyak didekati oleh banyak pria di kantornya.

Tak sampai disitu saja, Janda muda ini juga memiliki paras wajah yang sangat anggun dan bersih. Tatapan bola matanya begitu menenangkan, lingkar bibirnya yang nampak padat berisi, ditambah lagi dengan bagian pipinya yang terlihat sangat tembam hingga orang-orang akan sangat gemas ingin mencubitinya.

Dan sekarang ...,

Hellen harus berhadapan langsung dengan Atasannya yang terkenal dengan kegalakan dan ketegasannya saat memimpin anak buahnya. Kekejamannya bukan main. Cacian-makian yang bosnya lontarkan itu akan terdengar sangat menyakitkan bagi karyawan-karyawan baru yang memiliki masalah dengannya.

Dan kini wanita ini juga harus menerima konsekuensinya untuk disemprot oleh Atasannya, walaupun dia masih tidak tahu alasan kenapa dirinya di panggil oleh orang nomor satu di kantor ini.

Ini baru pertama kalinya bagi Hellen datang dan masuk ke ruangan Direksi yang terlihat sangat megah sekali. Tetapi suasana di ruangan itu terasa sangat sunyi senyap. Hanya terdengar suara sayatan pena tebal yang menghiaskan tinta hitamnya pada lembaran-lembaran berkas yang begitu penting bagi Pria seram itu.

Ia tidak berani menganggu ataupun memecahkan konsentrasi dari Bos besarnya itu. Jadi Hellen lebih memilih untuk berdiam diri di hadapan pria yang memanggilnya barusan. Pandangannya hanya tertunduk kebawah melihat tangan kekar itu dengan cepatnya meng-approve laporan yang datang kepadanya.

Dalam keheningan yang kian memanjang ini. Hellen sempat berpikir apakah dia pernah membuat masalah selama di kantor ini? Tapi ia rasa tidak.

Atau mungkin ini berhubungan dengan almarhum suaminya yang baru 10 hari terakhir meninggalkan keluarganya. Entahlah ..., Hellen hanya mengelengkan kepalanya membuang semua pikiran buruk yang terlintas dalam otaknya.

Namun kini sudah lebih dari 15 menit Hellen tidak mendapatkan perintah dari Pria besar itu. Ia tidak bisa bohong kalau Atasannya ini memang sangat tampan dengan stelan kantornya yang membuatnya terlihat sangat maskulin.

Apalagi melihat bahunya yang sangat lebar dan kokoh itu. Hellen merasa kalau Bosnya ini memang sangat rajin menjaga kebugaran tubuhnya. Belum lagi dengan wajah rupawannya yang nampak begitu macho. Sorotan matanya sangat tajam layaknya seekor elang yang memangsa buruannya.

Hampir semua orang yang bekerja di perusahaan ini termasuk Hellen tahu kalau Bos mereka, yang bernama Robert Sinaga Prakasa. Masih terbilang sangat muda untuk memimpin kerajaan bisnisnya. Bisa dibilang umurnya sekarang sekitar 28 tahun.

PasrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang