Chapter 04 : Hal tak terduga ♥

19.9K 199 4
                                    

Di dalam kamar tidur itu, Hellen nampak sangat gugup sekali saat dirinya tengah menunggu pria perkasanya datang menghampirinya. Ia sangat kepikiran dengan perintah Tuannya yang menyuruhnya untuk menunggu di kamar nan dingin ini. Rasa curiga pun sudah tercium dalam benak Hellen. Ia merasa kalau Tuannya itu pasti ingin melanjutkan apa yang belum ia dapatkan darinya kemarin.

Hellen yang terduduk di ranjang nan empuk itu hanya terdiam mematung. Merasakan detak jantungnya yang terus memompa kencang. Rasa takut dan penasaran yang mengaduk-aduk emosinya. Membuat Hellen menjadi semakin cemas memikirkan apa yang akan terjadi nanti.

Walaupun ia sudah membersihkan sedikit riasan di wajahnya, Tapi ia masih yakin kalau penampilannya saat ini masih bisa diterima oleh Robert.

Kini pandangannya hanya tertuju pada almari hitam yang pernah Robert gunakan waktu itu. Ia jadi penasaran juga dengan apa yang ada di dalam sana.

Karena kalung yang ia kenakan sekarang juga berasal dari lemari kayu itu. Mungkin saja akan ada sesuatu yang lain yang tidak Hellen tahu dari dalam sana.

Tak lama setelah lamunan Hellen kemana-mana.

Robert pun tiba di dalam kamar. Hellen nampak sedikit terkejut mendengar deritan pintu yang terbuka.

Mata mereka pun saling terhubung. Tapi ini sedikit agak berbeda dari sebelumnya. Yang mana Hellen masih canggung untuk menatap mata Robert.

Robert berjalan menghampiri Hellen yang berada di pinggir ranjang. Dengan cepat saja, Pria itu membuka bajunya dan menampilkan kembali pahatan-pahatan tubuhnya yang begitu menakjubkan.

Wanita itu pun sampai menelan ludahnya saat melihat tubuh proposianal Robert. Pandangannya tak lepas dari perut sixpack yang begitu kokoh.

Belum puas Hellen memandang tubuh perkasa itu. Robert langsung menarik kepala Hellen dengan lembut dan menuntunnya untuk turun dari ranjang yang kemudian ia disuruh untuk berlutut di hadapannya.

Dan karena tinggi mereka semakin berjarak sangat jauh. Sampai-sampai wajah Wanita ini harus berhadapan langsung dengan bagian selangkangan Robert yang mana di balik celana pendek itu berisi benda suci yang Hellen tahu besarnya seperti apa.

Tangan Robert yang awalnya menangkap kepala budaknya, kini perlahan mengelus pipi mulus wanitanya dan mengatupkan dagu juga.

Wajah Hellen pun terangkat sampai menghadap ke atas yang membuat Robert benar-benar terlihat besar dan berkuasa di atas dirinya.

Hellen mencoba memberanikan diri untuk terus menatap mata Robert. Karena bila dia tidak melakukannya. Maka kemungkinan permintaannya untuk pulang akan pupus seketika. Jadi ia akan berusaha yang terbaik untuk membuat Tuannya puas dengan pelayanannya saat ini.

Robert memberikan isyarat kepada budaknya dengan memiringkan sedikit kepalanya dan menunjukkan sorotan matanya ke arah celana yang masih ia pakai sekarang. Dan Hellen pun sepertinya mengerti dengan apa yang di maksud Robert.

Wanita itu dengan sigap menurunkan celana santai itu beserta dalamannya juga. Tapi saat ia menarik kebawah, terasa sekali kalau ada yang menganjal pergerakan Hellen. Wanita itu dapat melihat benjolan besar yang tercetak pada kain tipis itu. Hellen pun sampai bertanya-tanya, apa Tuannya ini sudah ereksi sekarang ini.

Pada tarikannya yang kedua, akhirnya pakaian yang melekat di tubuh Robert. Kini sudah terlepas sempurna. Dan mata budak seks itu terbelalak melihat fisik bagian bawah Tuannya yang begitu memukau.

Pahatan tubuh Robert tidak hanya perkasa di bagian atas saja, tetapi di bagian bawahnya juga tak kalah gagah. Yang membuat Hellen tidak tahan melihat tubuh kekar Tuannya ialah pada ukuran penis Robert yang begitu mencengangkan.

PasrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang