Chapter 2

3.1K 509 129
                                    

Story by mmalfoy75

Genre: school life, teen fiction & romance

Rated: T

Warning: typo, boring, mainstream

Happy Reading
...
..
.

Dia si gadis Asia Tenggara yang berkepala besar itu?

Dasar tidak tau diri, pulang saja sana ke negara mu!

Derjatmu jauh dibawah kami! Kau itu harusnya menjadi pelayanku!

Lihatlah sikapnya, hanya gadis Asia Tenggara saja begitu sombong

Mencoba menjilat para Professor, huh?

Kilasan-kilasan masa lalu tepatnya ketika tahun awalnya berada di Oswalt berkelabat cepat dikepala pintar gadis cantik itu

Segala macam cemoohan, ujaran kebencian dan rasisme sudah menjadi makanan sehari-harinya selama dua tahun pertamanya di negara orang

Setiap hari diisi dengan tangisan

Hingga Lalisa sadar, bahwa dirinya jauh lebih berbakat dari mereka, dirinya lebih pintar dari mereka dan dirinya jauh lebih baik dari pada anak-anak manja itu

Tepukan ringan pada bahunya membuat Lisa mengerjapkan manik hazelnya pelan, menyadari sekarang dirinya tengah berada di atas podium aula utama Oswalt, dengan seluruh murid yang tengah menatap kearahnya

Berbagai macam tatapan dapat Lisa tangkap dari atas sini

Tatapan penuh kekaguman dari adik-adik tingkatnya

Tatapan hangat dari teman-temannya

Dan tatapan sinis dari para pembencinya

"Santai saja, Lis. Tidak perlu gugup" suara lembut melantun dari gadis cantik kakak satu tingkatnya, Bae Irene

Lisa menoleh kearah belakang, tepat dimana kakak tingkat cantik itu berada, kemudian memberikan seulas senyum manisnya sebagai balasan dari perkataan kakak tingkatnya tadi

Dan ketika hendak kembali menghadap kedepan, Lisa menangkap seringai tipis penuh ejekan dari seorang pemuda yang telah berdiri gagah disamping kanannya

Kim Taehyung

Dan Lisa begitu tidak menyukainya

"Hanya orang bodoh yang merasa gugup" cemooh pemuda Kim yang terdengar jelas di telinga Lisa

Namun gadis itu memilih untuk tidak memperdulikannya

Persetan dengan Kim Taehyung

Hari ini, tepat waktu ini, dia akan menerima jabatan dan tanggungjawab baru sebagai ketua murid perempuan Oswalt

Rasanya begitu mengharukan, akhirnya mimpi yang begitu diinginkan tercapai pula

The moment of truth

Tak lama suara Prof Kim menggema diseluruh aula utama, mencoba memusatkan seluruh atensi warga Oswalt karena acara pelantikan The Head Boy and The Head Girl of Oswalt akan segera dimulai

Waves Never RestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang