Chapter 8

2.7K 467 235
                                    

Story by mmalfoy75

Genre: school life, teen fiction & romance

Rated: T

Warning: typo, boring, mainstream

Happy Reading
...
..
.

Nafasnya terdengar sedikit memburu ketika manik sekelam malamnya menatap hunian megah di depannya

Kim Mansion

"Young Master, silakan" suara datar dari pengawal pribadi sang ayah mengaburkan pikiran berkecamuk pemuda Kim

Kim Taehyung berhela sebelum memilih melangkahkan kaki panjangnya memasuki hunian keluarga Kim

Kilasan masa kecilnya yang penuh tawa di Mansion ini memenuhi pikiran pria muda itu

Limpahan kasih sayang yang diberikan sang ibu, segala keinginan yang selalu terwujud dari sosok sang ayah

Hidup dalam bayang-bayang keangkuhan dan kesombongan yang diwariskan secara turun-temurun menciptakan Kim Taehyung yang sama seperti para pendahulunya

Angkuh, sombong, dan tidak mau dikalahkan

Rumah ini, yang dulunya menjadi tempat kembalinya, tempatnya mencurahkan segala rasanya, berubah menjadi tempat yang sangat tidak ingin didatanginya

Namun, masih ada satu hal yang membuatnya bertahan

Sang Ibu

Kamar luas yang didesain indah itu sekarang bertransformasi menjadi ruang perawatan

Berbagai alat penunjang kehidupan terpasang rapi di dalamnya

Hening, hanya suara dari mesin EKG yang memperdengarkan laju detak jantung sang ibunda yang mengisi kekosongan ruang menyedihkan itu

Jemari panjang sang pemuda meraih dengan lembut jemari lentik yang begitu pucat milik sang Ibu

Duduk bersimpuh di samping sosok yang paling dipujanya, yang tengah menutup mata indahnya

"Eomma, Taehyung-ie pulang" bisiknya pelan

Dikecupnya jemari sang ibu dalam diam, menyalurkan segala rasa untuk disampaikan pada sang ibu

"Bagaimana kabar Eomma? Apa masih sangat sakit? Maaf Taehyung-ie baru menjenguk Eomma lagi" walaupun sadar jika ucapannya tak akan dibalas sang ibu, Taehyung tetap mencurahkan segalanya

"Eomma, Taehyung-ie tengah berusaha melakukan apa yang Eomma minta.."

Hening sejenak

"Gadis itu.. Taehyung-ie berjanji tidak akan membuatnya menangis lagi" lanjutnya lirih

"Cepatlah sembuh, dan Taehyung-ie akan mempertemukan dia dengan Eomma" kepalanya menunduk lesu, hingga air mata itu meluncur begitu saja

Sakit, rasanya sakit sekali melihat seorang yang begitu kau cintai terbaring lemah tak beraya

Dikecupnya kembali jemari pucat sang ibu, kemudian tangannya bergerak halus membelai surai hitam yang sekarang tampak begitu tak bercahaya, berbeda sekali dengan dahulu

Klek

"Ah Taehyung, kau sudah datang rupanya" suara berat si pembuka pintu menyeruak di indera pendengaran sang pemuda

Waves Never RestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang