Story by mmalfoy75
Genre: school life, teen fiction & romance
Rated: T
Warning: typo, boring, mainstream
Happy Reading
...
..
.Musim panas, sudah berapa kali kukatakan jika waktu begitu cepat berlalu? Rasanya puluhan kali.
Dua insan masih setia menikmati waktu kebersamaan di malam yang perlahan menghening.
"Kau tahu, aku terus bertanya-tanya apa kata yang sanggup mewakili perasaanku saat ini" Lisa berseru pelan masih setia memeluk tubuh sang kekasih.
"Sempurna" balas Taehyung dengan mudahnya.
Terdiam sejenak, senyum Lisa merekah cantik kemudian mengangguk kecil.
"Ya, kau benar" sahut Lisa semakin mempererat dekapannya pada tubuh telanjang dada Taehyung.
Taehyung bukan pria yang gemar bertelanjang dada saat tidur, namun musim panas menjadi pengecualian. Walaupun sudah menggunakan pendingin ruangan, bagi Taehyung itu tak cukup.
Keduanya tersenyum, merasakan perasaan bahagia dalam hati masing-masing hingga rasanya seperti anak kecil yang terlalu banyak mengkonsumi coklat manis. Terlalu senang hingga hiperaktif.
Semuanya terasa sangat sempurna, setidaknya untuk mereka berdua.
Tak perlu hidup bergelimang harta, mereka bersyukur dengan kata cukup yang mereka miliki.
Mungkin bagi orang lain kehidupan mereka terlihat biasa saja tanpa ada sesuatu yang istimewa, namun bagi keduanya semua terasa lebih dari sekedar istimewa.
Mereka hidup bahagia bersama, memiliki rumah yang nyaman, lingkungan yang bersahabat, tetangga yang ramah, orangtua yang luar biasa, Taehyung dengan pekerjaannya yang semakin cemerlang, Lisa dengan pekerjaannya yang bagus dan teman-teman baik yang mengelilingi.
Rasanya tidak ada hal yang tidak patut mereka syukuri dalam hidup mereka saat ini. Dan Lisa selalu mengucapkan terimakasih pada Tuhan walaupun Taehyung tidak percaya Tuhan itu ada.
Bicara tentang pekerjaan, karier Taehyung tengah meroket pesat. Sekarang bahkan pria itu tengah sibuk dengan promosi jabatannya hingga pulang ke rumah lebih lambat.
Tapi apapun itu, Lisa selalu mendukung segala upaya Taehyung.
"Bekas luka ini, apa kau tak mau menghilangkannya?" Lisa bertanya hati-hati dengan jemari lentik mengusap guratan dibawah rusuk kiri Taehyung, bekas luka yang diberikan Ayahnya dulu.
Dan ada satu lagi yang melintang cukup panjang akibat cambukan yang didapatkannya saat masih di Oswalt, belum hilang justru meninggalkan bekas yang terlihat jelas.
Tak segera mendapat balasan dari Taehyung, Lisa segera melanjutkan
"Mungkin kau bisa menyamarkannya, aku masih memiliki obatnya" lanjut Lisa cepat mendongak ke arah Taehyung dengan takut-takut.
Tak disangka, Taehyung tengah menatapnya dengan senyum kecil.
"Kenapa? Kau tak menyukainya? Bukankah aku tampak lebih seksi dengan bekas luka ini?" Balas Taehyung dengan nada sarat akan godaan.
Lisa mendengus kecil mendengarnya.
"Bukan itu, aku tak masalah sama sekali. Hanya saja, aku khawatir kau terus mengingat bagaimana kau mendapat luka-luka ini" seru Lisa lirih, menatap netra Taehyung dengan sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waves Never Rest
RomanceMenjadi ketua murid perempuan memang salah satu tujuan hidup Lalisa, si gadis cantik bermanik hazel Namun bukan menjadi partner dari Kim Taehyung, si pemuda menyebalkan yang telah menindasnya selama lima tahun dirinya menempuh pendidikan di Sekolah...