Chapter 23

1.8K 349 347
                                    

Story by mmalfoy75

Genre: school life, teen fiction & romance

Rated: T

Warning: typo, boring, mainstream

Happy Reading
...
..
.

Matanya

Inilah hal yang membuat Taehyung jatuh untuk kali pertama

Mata bulat dengan warna iris yang begitu hangat, membuat jelaga kelamnya tak dapat mengalihkan pandangan

Senyumnya

Hal berikutnya yang membuat Taehyung bertekuk lutut. Setiap senyum cantik yang terukir selalu begitu tulus

Arti Lalisa dalam hidupnya tidak hanya sekedar gadis cinta pertama

Lalisa adalah cahaya-nya

Cahaya yang menariknya dari lembah gelap kehidupan, yang meneranginya dan memberinya harapan

Kalian pikir apa yang membuat Taehyung menahan diri selama ini?

Menyembunyikan hubungannya dengan sang kekasih hati dari semua orang

Ketika hatinya benar-benar memberontak ingin mengungkapkan kepemilikan akan gadisnya pada semua yang ada di dunia

Well, jika kalian menjawab itu karena Ayahnya, maka jawaban kalian benar

Walaupun hatinya bergejolak, Taehyung tetap menggunakan otaknya dengan baik

Dia tidak akan menempatkan orang terkasih dalam bahaya karena dirinya sendiri

Kim Taehyung tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi tradisi leluhur

Keluarga yang menjaga kemurnian keturunan mereka akan darah murni Korea Selatan

Keluarga yang menganggap kelompok mereka adalah yang memiliki derajat paling tinggi di tanah Asia

Merendahkan kelompok ras lain yang mereka anggap tidak sempurna

Terutama kelompok Asia Tenggara, yang derajatnya sama dengan derajat pelayan

Ya, orang Asia Tenggara hanya pantas menjadi pelayan mereka. Itulah apa yang dipikirkan keturunan Kim sejak zaman dahulu

Mencintai seorang gadis Asia Tenggara adalah aib bagi keluarga

Dan Taehyung tau, Ayahnya tidak akan membiarkan kemurnian darah keluarganya tercemar

Tapi, sepandai apapun Taehyung menyembunyikan, Taehyung tau hari ini akan datang

Cepat atau lambat

...

Aura dari ruang kerja sang ayah memang tak pernah bersahabat, bahkan sejak ia masih kecil

Sebesar apapun rasa sayang sang ayah padanya, beliau tetaplah orang dengan watak keras yang tidak segan-segan menghukum putra kecilnya dengan jalan kekerasan

Namun entah mengapa, hari ini aura yang menguar dari ruangan luas itu terasa begitu menakutkan, seolah sang penghuni sudah mengumpulkan segala bentuk emosi dan siap untuk meledakkannya

"Duduk" suara tegas Kim Jaejeong menggema di ruang mencekam itu

Taehyung dengan raut wajah dinginnya segera menuruti perintah sang ayah

"Menjadi pembangkang, hm?" Suara menyeramkan keluar dari bibir tajam Kim Jaejeong

Taehyung merapatkan bibirnya, mencoba meredam rasa takut yang bergetar dihatinya

Waves Never RestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang