Cptr 1. Bukan Tempatku

2.9K 332 0
                                    

Happy Reading📚

Sebuah mobil berhenti didepan sebuah gedung besar, seorang gadis yang duduk di samping kursi kemudi menatap gedung itu. "Jadi itu SMP nya?" gadis itu tetap menatap gedung besar itu lebih tepatnya gedung disampingnya.

"Tidak! kamu tidak akan masuk kesana." lelaki yang yang duduk dikursi kemudi menjawabnya, gadis itu bingung dengan ucapan lelaki itu.

"Lalu? buat apa aku di ajak kesini?" gadis itu menatap lelaki di sampingnya.

"Kamu akan masuk ke gedung sebelahnya."

"What?! Itukan SMA Pa! Aku kan masih 13 tahun harusnya aku itu masuk SMP!" gadis itu terkejut bukan main.

"Tenang kamu masuk kelas 10, cuma lebih cepat 3 tahun aja nggak masalah kan? Lagi pula kamu itu pintar." lelaki itu sama sekali tidak menatap anaknya ia masih sibuk dengan ponselnya.

"Bukan masalah pintar enggak nya Pa! Tapi memang aku belum bisa masuk kesana, apalagi tingkat bullying di SMA itu lebih tinggi Pa! Sekolah Menengah Atas itu bukan tempat yang seharusnya aku berada!" tidak mungkin ia mau masuk ke SMA itu baginya sulit untuk bersosialisasi dengan orang yang lebih besar darinya sistem belajar mengajar nya juga belum sesuai dengannya, apalagi ia baru menginjak usia 13 tahun seminggu yang lalu.

"Sudahlah, untuk masalah bullying kamu bisakan lawan mereka balik? Untuk masalah yang kamu timbulkan akan Papa bereskan semuanya, seperti biasanya kan?"

"Tapi Pa-"

"CUKUP QUINNATTA!! KAMU TIDAK INGAT MASALAH YANG PERBUAT BEBERAPA BULAN YANG LALU?! MASALAH YANG BUAT KAMU TELAT MASUK SEKOLAH 3 BULAN HAH!" karena kesal Andy atau Andy Irawan membentak Natta.

"Pa itu kan-"

"PAPA NGGAK MAU TAU!! INTINYA KAMU HARUS MASUK KESANA ITUNG-ITUNG BUAT HUKUMAN KAMU!"

"Papa kenapa sih?"

"Ha~ Papa mau kamu meneruskan perusahaan Papa, Papa nggak peduli mau kamu perempuan atau laki-laki intinya kamu harus bisa menggantikan posisi Papa suatu hari nanti."

"Pa aku tau aku cuma anak angkat, aku tau diri Pa aku nggak pantes buat jadi penerus perusahaan, aku udah punya impian aku mau jadi dokter." Natta mengalihkan pandangannya kembali pada gedung bernama SMA Trisakti itu.

"Tidak ada yang namanya dokter-dokter, kamu cuma akan menjadi penerus perusahaan Papa! Tidak ada bantahan!" Natta terdiam, tidak Mama tidak Papanya semuanya egois.

Saat sedang mengamati sekitar ia melihat seorang siswi SMA sedang di bully di tengah lapangan, bukunya di sobek lalu dihambur-hamburkan, tubuhnya di siram dengan air bekas pel, dan parahnya lagi tidak ada yang membantunya semuanya seolah tuli seolah buta dengan apa yang mereka dengar dan mereka lihat.

Tiba-tiba kalung kristal hitam bertali hitamnya bersinar namun hanya Natta yang bisa melihatnya, Natta melihat cahayanya saat cahaya sekilas itu hilang Natta kembali menoleh kearah siswi selesai di bully, giliran mata nya yang berkilat merah misterius.

"Oke!" Papa Andy menoleh pada Natta

"Tapi ada syaratnya!" Papa Andy menghela nafasnya

"Ha~ baiklah apa syaratnya?" Natta tersenyum begitu manis dan menggemaskan tapi tidak dengan mata nya yang menatap papan nama SMA Trisakti dengan tatapan peringatan.

-QUINNATTA-

Quinnatta duduk sendiri di hadapan kepala sekolah dan para guru. "Kamu murid baru itu?" wakil kepala sekolah bertanya dengan ragu, mendengar itu Natta mengembangkan senyumnya, "Hehe iya Bu! saya murid baru itu." nada bicara Natta yang ceria dapat mengubah atmosfer yang awalnya canggung menjadi lebih rileks.

QuinnattaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang