Happy Reading📚
Sudah 4 hari Natta masuk kesini, dia sudah mulai akrab dengan teman sekelasnya, penampilannya pun juga sudah berubah jika saat pertama kali masuk ia masih menggunakan seragamnya dengan benar namun saat hari kedua ia berpakaian seperti berandal, kemeja seragam yang tidak dikancingkan hingga menampilkan kaos abu-abu gelapnya, intinya tidak seperti seorang murid.
"WOOI NATTA YANG PALING SYANTIK PALING BOHAY DAN PALING SEXY INI DATAAANG!! MANA RED CARPETNYA?!" heboh Natta saat memasuki kelas.
"Toa anjing!" umpat Danu teman sekelas Natta.
"Kalo masuk jangan teriak-teriak napa! Budeg kuping ntar!" Amel memijit pelan telinga nya.
"Ketua kelas nggak bermutu lo Nat!" Kenzie, wakil ketua kelas melempar Natta dengan bola kertas walau tidak kena sih.
"Heleh siapa juga yang mau jadi ketua kelas kalo bukan karena dipaksa sama Bu Ningsih mana mau gue jadi ketua kelas." Natta duduk di bangkunya.
Natta adalah ketua kelas yang pilih 1 hari yang lalu sama seperti Kenzie yang menjabat sebagai wakil ketua kelas, Danu sebagai sekretaris dan Amel sebagai bendahara.
Awalnya Danu lah yang akan menjadi bendahara namun Natta menolaknya dengan alasan.
"Jangan jadi bendahara Bu, jaga perasaan cewek aja nggak bisa apalagi jaga uang kas, dah gitu sering nunggak bayar kas pasti pas SD, udah Bu jangan Danu! Amel aja!"
Kelas Natta sebenarnya adalah kelas gabungan dari kelas 10 11 12 dan satu-satunya kelas yang memiliki peringkat F maka dari itu kelas ini dinamai Kelas Gabungan IPA F nama IPA di sana hanya sekedar nama nyatanya di kelas itu tidak ada mata pelajaran yang dikhususkan seperti itu.
"Eh lo tau nggak?"
"Enggak!" Natta memotong ucapaan temannya yang bernama Toffan.
"Dengerin dulu kali!" Toffan mengetuk pelan dahi Natta.
"Iye-iye apaan?"
"Tau nggak-"
"Dibilangin enggak" Natta kembali memotong ucapan Toffan.
"NATTA DE KOKO!! DENGERIN DULU ANYING!!" saking kesal nya Toffan mengacak-acak rambut Natta.
"Hahaha iya-iya kali ini serius!" Toffan berhenti mengacak-acak rambut Natta dan manatap kesal Natta yang sedang memperbaiki rambunya sambil cengengesan tidak jelas.
"Oke! tau nggak siswi kelas 11 yang sering di bully itu? katanya dia masuk rumah sakit."
"Iyakah?" Amel menutup buku kasnya lalu ikut bercerita bersama yang lainnya.
"Iya! katanya dia itu dibully sampe tangan nya patah cuma karena dia itu jatoh terus ditolongin sama si Bang Reno!"
"Gila aja sampe segitunya?" heboh Gempa kembaran Toffan walau tidak terlalu mirip wajahnya.
"Tangannya sampe dipatahin cuma karena tangannya nyentuh tangannya Bang Reno? anjay gila tu cewek!" Beni menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Bang Reno itu siapa?" tanya Natta yang sedari tadi mendengarkan.
"Bang Reno, atau Renovanca Yunanda Adhipura ketua geng Vangster yang terkenal kuat dan brutal!" jelas Celsi pada Natta.
"Geng Vangster punya 4 inti yang pertama ya Bang Reno sebagai ketua, kedua Bang Rimba Raja Alwiyan sebagai wakil, ketiga Afanndi Titanic Widhiangsa sebagai pengamat sekaligus penyusun strategi, terakhir Arvardi Rafathar Jeovannes sebagai hacker!" lanjut Zacky menimpali.
"Oh" Natta mengangguk paham.
" -_- "
"ANJIR OH DOANG? GUE UDAH JELASIN PANJANG KALI LEBAR GITU DAN LO JAWAB DENGAN OH DOANG NAT?!" pekik kesal Zacky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quinnatta
Novela JuvenilQuinnatta gadis kecil yang bar-bar, ceria, periang, pemberani, bobrok, manis, humoris, dan kadang-kadang tidak jelas itu berada ditempat yang tidak seharusnya. Gadis berusia 13 tahun itu yang seharusnya berseragam putih biru harus menggunakan seraga...