Tanpa diduga aku bertemu mantan pacarku disebuah Bar didekat persimpangan jalan. Kala itu aku sungguh kaget dan tidak bisa berkata-kata. Kenangan lima tahun lalu yang sangat menjijikan dan memalukan masih teringat jelas.
"Lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?" menatapku sambil tersenyum lebar.
"Oh, kamu masih terlihat sama seperti dulu, bersikap dingin tetapi peduli" masih menatapku dengan serius didepan meja Bar.
Tiba-tiba muncul seorang wanita bergaya Elegan dari balik pintu masuk Bar. Dia adalah Wendy pemilik Bar sekaligus Sepupu yang aku anggap seperti saudara kandung.
"Bryan? Kenapa kamu disini?" Tanya Wendy kaget.
"Tentu saja aku ingin bertemu Klien. Dan kamu, apa yang kamu lakukan disini?"
"Dia adalah Bos pemilik tempat ini". Ucap Daniel rekan kerjaku.
"Wow, jadi sekarang kamu benar-benar seorang Bos? Haha... ternyata dunia ini begitu sempit".
"Aku tahu kalau Sienna bekerja disini, tapi aku tidak tahu kalau pemilik tempat ini adalah Wendy mantan pacarku. Dan aku lihat kalian berdua tampak akrab, Apakah aku gagal memisahkan kalian?".
"Dan kau juga sama Brengseknya seperti dulu". Ucap Wendy, lalu masuk kedalam ruang kerjanya.
Aku sangat muak dengan sikap Bryan setiap kali dia berbicara.
"Kamu masih ingat minuman kesukaanku kan? Vodka".
Aku segera menuangkan sebotol Vodka kedalam gelas, dan memberikan tepat di hadapan nya.
"Minum, dan segera pergi". Kataku dengan nada kesal.
"Bagaimana jika kita cheers? Ayolah temani aku minum."
Daniel yang saat itu berada disampingku sedang memotong buah, sangat kesal mendengar perkataan Bryan. Sehingga ia menancapkan sebuah pisau diatas talenan dengan sangat kuat, membuatku dan Bryan terkejut seketika.
"Maaf buahnya sedikit rusak, aku akan mengurusnya."
"Sienna, kau masih sama Cantiknya seperti dulu. Haruskah kita membuka cerita kita kembali?".
Aku hanya diam, dan menarik napas dalam-dalam.
Bryan yang sedang mabuk, kehilangan kesadaran. Ia meraih pipiku dan hampir menciumku didepan meja Bar dimana ia duduk.
"Brengsek..." ucap Daniel.
"Kenapa kau sangat kurang ajar? Dasar Bedebah" melayangkan pukulan kewajah Bryan.
"Brengsek, kenapa kau harus ikut campur? Ini bukan urusanmu sama sekali". Membalas pukulan Daniel.
Orang-orang yang berada di dalam Bar itu hanya menonton perkelahian Daniel dan Bryan, dan beberapa orang berteriak.
"Hentikan...." Teriakku.
"Atau aku akan menelpon Polisi".Mereka berdua sama sekali tidak mendengarkan perkataanku dan masih saja bertengkar.
"Daniel, tolong hentikan... ini bukan urusanmu jadi jangan ikut campur".
Aku berusaha melerai mereka, hingga akhirnya Daniel berhenti dari perkelahian itu.
"Dan kau segera pergi dari sini, atau aku akan menelpon polisi".
Bryan pergi meninggalkan Bar dengan kesal.
Aku sangat tidak enak hati terhadap Daniel atas kejadian tadi. Aku berpikir apakah harus menerima Daniel sebagai kekasih. Seminggu sebelumnya Daniel mengungkapkan perasaannya kepadaku, bahwa dia menyukaiku dua tahun belakangan. Yah..., aku harus benar-benar bisa melupakan kejadian lima tahun lalu. Dimana Bryan berselingkuh dengan Wendy, meskipun aku marah dan tahu alasan Wendy mengkhianatiku.
Aku mengirim pesan kepada Daniel, untuk bertemu besok pagi di Taman. Karena sebelumnya Daniel mengajakku ke sebuah Taman dan minum Segelas Flat White racikannya. Namun saat itu aku benar-benar butuh waktu untuk sendiri.
"Apakah ini Flat white? rasanya sangat manis".
"Ya..." ucapnya.
"Jadi, mari kita berkencan". Kataku sambil tersenyum.
*Vodka sejenis minuman beralkohol
*Flat white kopi yang dicampur sedikit susu dan ekspresso
YooFreiZhuhAsterAzaleaXiao_YuviRaindeAltheraCandleMitslorddevil__Rinniette
Tugas 5 kelas Pheonix
Word 500
KAMU SEDANG MEMBACA
Tugas Phoenix
RomanceNama : Giinamri Tugas 4 Kelas Pheonix Drabble ini di buat untuk memenuhi Tugas Kelas Pheonix