Drabble : Choco Mint

12 2 38
                                    

Pagi itu, banyak pelanggan VIP memadati, salah satu pusat perbelanjaan di kota Gangnam. Mereka rela mengantri berjam-jam, untuk membeli brand berkualitas, limited edition.

Di samping pusat perbelanjaan itu, terdapat sebuah cafe dessert dan gelato yang sangat terkenal. Sedangkan di depannya, terdapat sebuah toko kue minimalis.

"Apakah hari ini kau sangat senang? Aku bisa melihat wajahmu yang tersenyum, sejak tadi," tanya Sunny.

"Tentu saja aku senang, kau tau? Akhirnya Minho lulus tes sebagai pengacara. Aku merasa lega, dia dapat mewujudkan impiannya," ucapku.

"Serius? Wah ... dengan begitu, uang deposit itu akan kembali, Benarkan? tanya Sunny. Aku hanya tertawa mendengarkan perkataannya. Tiba-tiba datang seorang pria berbadan tinggi, dan berwajah tampan, seperti tokoh utama dalam sebuah drama korea.

"Selamat datang ..." ucap Sunny.
Aku hanya memperhatikan pria itu, dari atas kepala hingga ujung kaki. Sepertinya pria itu pernah kulihat sebelumnya.

"Saya ingin memesan sebuah cake caramel lotus, apakah ada?" tanya pria berwajah manis itu.

"Tentu, sebentar. Saya akan membungkusnya," kataku.

Tak terasa, senja mulai menghampiri. Aku hampir selesai membuat sebuah cake choco fondant, sebelum menutup toko. "Semoga Minho menyukai kue ini," kataku dalam hati.

"Kau ingin membuat kejutan untuknya? Aku benar-benar salut padamu Alin. kau selalu mensupport, bahkan membantunya dalam finansial. Tetapi aku khawatir, jika ia menghianatimu," ujar Sunny.

"A-apa maksudmu? Kau tau kan, Minho sangat setia padaku. Jadi, dia tidak mungkin seperti itu," kataku.

Aku menunggunya di taman, setelah menutup toko dan membuat janji akan bertemu. Sejak pukul 19.00-20.00 p.m., Ia tak kunjung datang. Aku menghubunginya berkali-kali, tetapi ponselnya tidak aktif. Hingga sebuah pesan masuk "Maafkan aku tidak bisa datang, aku merasa tidak enak badan."

Aku sedikit kecewa, namun juga khawatir. Akupun memutuskan untuk menjenguknya.

Message to : Minho
"Aku uda sampai di depan Goshiwon."

"Omo ... ka-kamu sudah tiba? mari masuk. Seharusnya kamu tidak perlu repot datang," ucapnya.

"Kenapa kamu berkata seperti itu? Aku haus, aku akan mengambil air. Aigoo ... Apa kalian pesta chicken?" tanyaku kaget, saat melihat dapur. Terlihat teman-teman Minho melahap beberapa ayam goreng.

"Hahaha ... Aku hanya menjual beberapa ayam," ujar seorang Ahjumma.

"Tunggu. Bukannya itu, hoodie Minho? kenapa ahjumma ini yang mengenakan? tanyaku, menunjuknya.

"Sial. Aku sudah tau apa yang terjadi disini! jelaskan, apa ini benar? kau berselingkuh dengan ahjumma ini? tanyaku sambil menjambak rambutnya. K-ka-kau tau, aku berusaha keras untuk membantu mimpimu. Bahkan, aku juga punya mimpi yang belum tercapai," kataku kesal.

"Ihik hu..hu huaa..hwa ke-ke-napa kau me-milih pemilik warung fried chicken ini? hu..hu huaa," tanyaku menangis terisak-isak. seketika tubuhku jatuh ke lantai, dan tak sadarkan diri. Betapa kagetnya, saat mataku mulai terbuka, aku terduduk didalam sebuah mobil.

"Apakah dia belum sadar?" tanya Ahjumma itu.

"Sepertinya belum," ujar Minho.

"Aku sangat terhina dan aku merasa tersakiti. Kenapa aku sangat menyedihkan? bahkan setelah perpisahan ini," ucapku dalam hati.

Ciiitttt ... mobil yang dikendarai Minho, rem mendadak. Menyebabkan Ahjumma itu sesak bernafas. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Minho. Aku kaget Minho berkata begitu, dan melindungi perut Ahjumma  dengan tangannya.

"Kau menabrak seseorang di depan sana," ucap Ahjumma. Kami semua turun dari mobil, dan memeriksa korban tersebut.
"Kau baik-baik saja?" tanya Ahjumma kepada korban.

"Aku baik-baik saja. Loh, bukannya kamu pacarnya Alin?" tanya korban menunjuk Minho. Rupanya, aku baru ingat korban tersebut, adalah pemilik caffe dessert dan gelato, yang siang itu juga memesan kue di toko kami.  "Kenapa kamu menangis Alin?" tanyanya. Ternyata dia mengenaliku. Padahal, dia hampir tidak pernah berada di caffe itu. Mungkinkah selama ini dia memperhatikanku? Bahkan tau siapa pacarku? tanyaku dalam hati.

Aku tidak bisa menjawab pertanyaanya. Namun karena amarahku memuncak, aku langsung menampar Minho. Plak ..."Dia bersama Ahjumma ini, dan mempunyai bayi," kataku menunjuk perutnya. Aku berlari meninggalkan mereka. Pemilik caffe itu mengejarku setelah menjotos wajah Minho.

Words : 616
Date : kamis 10 Juli 2021
Tugas 10 Drabble
YooFreiZhuhAsterAzaleaXiao_YuviRaindeAltheraCandleMitsRinniettelorddevil__

Words : 616Date : kamis 10 Juli 2021Tugas 10 Drabble YooFreiZhuhAsterAzaleaXiao_YuviRaindeAltheraCandleMitsRinniettelorddevil__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tugas PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang