1

13 0 0
                                    

Hari ini pindahan sekolah dari jakarta ke Jogjakarta, terpaksa pindah karena ayah Raisa meninggal, iya Raisa namanya gadis yang kuat tidak pernah menyerah dengan keadaan, dia selalu ceria depan adik-adik dan ibunya bahkan teman temannya.

Sampai temannya mengira Raisa adalah tipikal orang yang ceria, tidak pernah sedih, Raisa selalu berusaha untuk tersenyum depan orang-orang dia tidak ingin orang sekitar mereka "mengasihaninya" karena nasib hidup Raisa yang sebenernya.

-07.00-
Pagi ini Raisa berangkat ke sekolah baru nya di jogjakarta, ia berharap di sekolah baru ini ia mempunyai teman yang baik, dan bisa di ajak bersosialisasi. setelah sampai sekolah tanpa disadari tas Raisa terbuka sampai buku yang ada di dalam tas Raisa itu jatuh.

"buku kamu jatuh" Raisa menoleh ke sumber suara tersebut, setelah itu dia pergi dengan tatapan yang sangat dingin.
"anjir, lo ngomong doang ga nolongin gue" tutur Raisa.

Raisa mengelilingi sekolah, karena Raisa sedang mencari dimana kelas barunya Raisa.

"kamu satu kelas dengan saya" Raisa menoleh ke sumber suara tersebut, ternyata dia adalah laki-laki yang negur waktu tas Raisa terbuka.

"loh, elo? sok tau banget. emang lo kenal gue"

"kamu Raisa"

laki-laki itu langsung jalan mendahului Raisa, seperti biasa dengan tatapan dinginnya.

Raisa mengikuti langkah kaki laki-laki tersebut dari belakang, Raisa heran kenapa jauh sekali kelasnya, apa laki-laki itu cuma iseng bilang kalo Raisa adalah teman sekelasnya?

"woi, ini kelasnya dimana sih kok jauh amat"

laki-laki itu tetap jalan dengan langkah kakinya yang cepat.

"lu budek ya? denger gue gak sih!"

laki-laki itu langsung membalikkan badannya, Raisa yang sedang jalan tiba-tiba berhenti karena laki-laki itu.

"bentar lagi sampai, memang jauh karena tadi saya ngikutin kamu dari belakang, seperti nya kamu kebingungan mencari kelasmu yang mana, saya di beri tahu sama wali kelas saya, untuk memberi tahu kalau kamu sekelas sama saya, ohiya. tolong kalau bicara yang sopan saya tidak suka"

laki-laki itu kembali membalikkan badannya ke arah depan, berjalan dengan langkah kakinya yang cepat.

"buset jarang ngomong, sekalinya ngomong kek pidato. serem juga tu laki"

Raisa, duniaku. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang