3

6 0 0
                                    

Raisa yang masih diam di tempat sambil memegang sepeda bututnya itu, Raisa ingin menangis, tapi Raisa bukanlah tipikal yang gampang menangis depan orang.

"kita semua sama saja di mata tuhan, mau pake sepeda butut, atau motor bagus sama saja. harta tidak selamanya abadi" Sahut laki laki yang barusan saja datang.

"Dewa? baru kali ini loh aku liat kamu ngomong"

"Raisa kamu pulang sama saya pakai sepedah ini"

Raisa kaget, diam dan tidak tau ingin berkata apa dengan laki-laki ini masih ada orang yang peduli dengan Raisa, dan laki-laki ini adalah laki-laki yang berhasil membuat Raisa jatuh cinta padanya.

"maaf, tapi tadi siapa nama lo?"

"Dewa"

"oh iya Dewa, tapi sepeda gue butut"

"tidak apa-apa lagian rumah kamu se-arah dengan rumah saya, jadi tidak apa apa kan jika kamu mengantarkan saya pulang"

Raisa terdiam, laki laki itu yang bernama dewa langsung menaiki sepeda butut milik Raisa.

"ayo naik, pegangan ya. takut kamu jatuh"

Sepanjang perjalanan Raisa hanya menikmati angin-angin dan suara berlalu lalai motor dan mobil, perasaan Raisa hari ini cukup campur aduk senang dan sedih, rasa sakit hati Raisa masih terasa dengan perkataan orang tadi, tetapi ada laki-laki yang menyelamatkan Raisa, iya itu adalah dewa.

"Dewa lo berhasil buat gue jatuh cinta, makasih"

Tuhan, jika memang Raisa ditakdirkan untuk bahagia, Raisa hanya ingin sukses, ingin membahagiakan keluarganya dan mendapatkan laki laki, seperti dewa.

"Sudah sampai rumah saya, terima kasih Raisa. sampai bertemu besok"

Setalah mengucapkan terima kasih kepada Raisa, dewa langsung memasuki rumahnya.

Raisa kembali tersenyum.

Raisa, duniaku. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang