7

4 0 0
                                    

Hari ini, hari ujian nasional berlangsung takut, sedih, nervous semua jadi satu tapi Raisa tetap yakin selama ini Raisa berusaha yang terbaik untuk semuanya.

Raisa juga selalu ingat kata kata ibu nya

“Usaha tidak akan mengkhianati hasil, tetap semangat ya kak”

Raisa kembali tersenyum dan memulai mengerjakan soal dengan senyuman.

Selesai mengerjakan soal ujian nasional Raisa pulang dan kembali bekerja seperti biasanya, tetapi haikal menghampiri Raisa.

“Kak sebentar, aku disini cuma mau ngasih coklat dari kak dewa kata kak dewa aku suruh sampein ini Sasa, semangat ya cantik

Raisa tertawa.

“Makasih ya haikal, haikal anak yang baik”

Haikal langsung pergi, Raisa masih diam di tempat dan memegang coklat itu.

“gue sayang sama lo, dewa.”

-🌻-

Sudah tidak terasa ujian nasional berakhir hari ini, Raisa melewatkan hari hari yang sulit dengan senyumannya.

Sudah lama Raisa tidak bertemu dewa, di tempat ini, iya di tempat ini pertama bertemu dewa dan menegur “buku kamu jatuh”

Pertama bertemu dewa ekspresi nya sangat datar, Raisa mengira dewa adalah orang yang membosankan tapi ternyata tidak, dewa berhasil membuat Raisa jatuh cinta.

“Raisa? lo Raisa kan temennya dewa yang di supermarket kemaren, inget gue?”

Raisa menoleh ke sumber suara, Raisa mengingat kembali siapa perempuan itu, Ah... Temannya Dewa.

"Betul, ada apa ya?”

“Bisa bicara sebentar ga, ini penting. menyangkut lo dan dewa”

Perempuan itu membawa Raisa ke sebuah cafe yang lumayan bagus, sebelumnya Raisa belum pernah mengunjungi dan nongkrong seperti anak anak yang lainnya di cafe seperti ini.

Seperti yang kalian tahu, Raisa adalah anak yang pekerja keras ia tidak ingin merepotkan ibu nya dengan menghamhurkan uang untuk hal yang tidak penting.

“Sebelumnya kenalin nama gue Jessica, gue teman kecil nya dewa kalau lo kaget, pasti. karena sebelumnya dewa jarang banget berteman dengan siapapun. Gue sama dewa temenan sejak kecil dan jarang berinteraksi setelah lulus SMP, jadi dewa ke luar negri buat menggapai cita citanya, itu salah Raisa. dewa bukan menggapai cita citanya, tapi...”

“tapi apa”

“Dewa di jodohin sama gue”

“Ohh”

“Kok ohh doang”

“Terus gue harus bilang apa? Urusannya sama gue apa? Kalo lo dijodohin sama dewa. ya, lo beruntung bisa dapetin cowok kayak dewa dan inget gue sama dewa cuma “TEMAN” gak lebih, catet. Gue duluan”

Berarti selama ini yang dewa ucapkan “saya cinta kamu” hanyalah omong kosong, Raisa merasa bodoh kenapa secepat itu Raisa mempercayai laki-laki.

Lalu untuk apa selama ini Raisa mencintai laki-laki yang salah, hanya buang buang waktu.

“Ah, sial!” Ucap Raisa kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raisa, duniaku. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang