Sanubariku pun tidak bisa menolak, bahwa kamu yang paling istimewa.
Beragam dusta telah yang pelihara, sampai mata yang aku punya tak henti-hentinya meneteskan air mata. Kakiku serasa tak lagi berlaku untuk berjalan maju, tanganku yang selama ini membantu mulai malu-malu, bahkan bibir yang pandai berdebat perlahan tobat setelah menyadari sesat. Dan dari berbagai pilu yang membuatku lugu, bermacam cobaan yang siap mengancam, beragam khawatir yang menciptakan getir, aku masih menjadikanmu alasan untuk bertahan.
-Putu Bagus-
KAMU SEDANG MEMBACA
SENI DALAM MENCINTAI
RomanceKita sama-sama punya rasa. Kita sama-sama punya masa Kita sama-sama punya cerita. Kita sama-sama punya cinta untuk melengkapi rasa, masa, dan cerita. Dengan cinta hati bersua. Dengan cinta hidup berwarna. Dengan cinta menikmati suka duka. Oleh cint...