Take - 08

634 77 39
                                    

Junkyu menggeram marah, bahunya menegak menatap pria berbadan kurus di depannya geram

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Junkyu menggeram marah, bahunya menegak menatap pria berbadan kurus di depannya geram. Demi Tuhan, Justin menghalangi pandangannya.

"Justin, minggir!"

"I-iya nyonya?" Pemuda Park menoleh kebingungan. Ia bahkan hanya berdiri terdiam dengan jarak satu meter dari Junkyu. Lalu apa yang salah?

"Minggir ih! Jangan berdiri di situ!" Ulang Junkyu, kali ini sedikit meninggikan suaranya.

Justin yang saat ini masih tidak mengerti pun segera menggeser kakinya ke samping. Sedikit menjauh dari tempatnya semula. Ia hanya tidak ingin membuat istri tuan-nya semakin terbawa emosi. Sebab akhir-akhir ini suasana hati Junkyu memang sangat buruk. Semua tampak salah di matanya.

Jujur saja Justin selalu menjadi tempat pelampiasan. Entah karena mereka seumuran atau memang Justin selalu berada di samping Junkyu. Yang jelas pemuda itu tak mau semakin memperburuk keadaan.

Sejak kemarin istri tuan Yoonbin ini tak hentinya mengoreksi apa pun yang Justin lakukan. Seperti saat ini, Junkyu berulang kali mendengus dan berdecak kurang puas.

"Jangan di situ! Lo ngehalangin kacanya. Gue ga bisa lihat pemandangan di luar kafe." Pekik Junkyu kesal. Lagi-lagi yang diajak bicara menatap tuannya waspada.

"A-w-a-s!"

"Justin dengar ga sih?!"

Pengawal Park kembali bergeser lima langkah ke samping. Wajahnya sedikit linglung lantaran sedari kemarin apa yang ia lakukan selalu salah di mata Junkyu.

"Tau ah kesel! Dibilangin ga keliatan masih aja di situ." Junkyu merenggut tidak suka.

"Jangan mendekat!" Ancam Junkyu sembari menatap pria kulit tan dengan tajam.

"Mundur lagi lima langkah!" Lanjutnya merutuk marah.

Justin mengangguk patuh, lalu segera mundur sebanyak lima langkah dari tempatnya. Ia benar-benar melakukan semua perintah Junkyu tanpa penolakan. Meski harus mempermalukan diri sendiri di depan semua pengunjung kafe. Justin tetap patuh dan tidak marah.

Akibatnya, tak sedikit yang berbisik mengomentari perilaku sang tuan yang menurut mereka berlebihan. Mereka beranggapan bahwa Junkyu ini bukanlah majikan yang baik. Karena mau tidak mau pekikan Junkyu sebelumnya telah mengundang atensi banyak orang di sana termasuk pegawai kafe itu sendiri.

Para pegawai kafe pun terlihat biasa saja, sudah hafal dengan si pemuda pemilik senyum semanis madu. Junkyu terkenal baik hati dan mereka memakluminya. Ya, walaupun jujur saja mereka pun terkejut.

Suasan kafe mendadak panas, Junkyu melengkungkan bibir ke bawah. Menahan mati-matian buliran bening yang entah datang dari mana, membendung sudut matanya.

Hei, pemuda keturunan korea itu mendengarnya. Bisikan itu layaknya teriakan yang menggema. Ia bahkan tidak percaya dan menyesali ucapannya sendiri. Tabiat orang kalut memang tidak bisa di tebak bukan?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 05, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Ignorant Husband | YoonkyuWhere stories live. Discover now