Take - 05

983 109 91
                                    

"Ini, nyonya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ini, nyonya." Junkyu mengangguk sembari tersenyum menerima dua kotak kue krim yang dipesannya tadi.

"Terima kasih, berapa semuanya?" Pelayan toko itu tersenyum, kemudian membuat gestur tangan menolak.

"Nyonya tidak perlu membayarnya. Ini sebagai ungkapan terima kasih saya kepada Tuan Ha Yoonbin." Junkyu mengernyit tidak suka. Bukan karena pelayanannya tidak ramah, mereka justru sangat baik. Hanya saja ia merasa bahwa dirinya seolah hidup karena tangan Ha Yoonbin, suaminya.

"Aih, jangan seperti itu. Saya datang ke sini'kan berniat untuk membeli. Jadi, mohon terima uang dari saya, oke?" Junkyu memaksa memberikan beberapa lembar uang kepada sang kasir. Ia awalnya tidak menyangka sang pemilik mengenal baik suaminya.

Penjaga kasir yang terlihat masih muda itu nampak kebingungan, sebab si pemilik tengah menatap dengan tatapan 'jangan di terima' namun Junkyu bersikeras memberikannya. Ia tidak ingin menggunakan popularitas Yoonbin sebagai ajang menghambat rezeki orang lain.

Junkyu tersenyum dan kembali menatap pemilik toko kue, "Tidak apa-apa. Yoonbin tidak akan marah, nyonya." Jelas Junkyu lembut. "Justru saya akan sangat sedih jika nyonya menolak uang yang saya berikan."

Junkyu menatap hangat sang pemilik toko sebelum menyerahkan kembali beberapa lembar uang ke arah kasir, "Sebagai rasa hormat saya tolong terima ini." Ujar Junkyu disertai senyuman manis. Senyuman yang mampu membuat orang lain tersenyum karenanya.

Kasir pun menerima dengan senang hati setelah mendapat persetujuan dari sang pemilik toko. Junkyu ikut senang melihatnya.

"Terima kasih banyak, Nyonya Junkyu. Semoga nyonya tidak bosan berkunjung kemari." Ucap pemilik toko seraya ikut mengantarkan Junkyu berjalan ke arah mobilnya. Di sana sudah ada Pak Kim yang siap sedia membukakan pintu.

"Sama-sama, nyonya. Mari, saya permisi dulu." Junkyu membungkuk sopan meninggalkan toko roti bergaya eropa itu.

Junkyu memasuki mobil setelah mengucapkan terima kasih kepada Pak Kim.  Ia meletakkan satu kotak kue krim di sampingnya.

"Ah iya Pak Kim. Ini untuk anda." Ucap Junkyu sembari menyodorkan kotak lain pada pria paruh baya di depannya. Terlihat Pak Kim yang akan menyalakan mesin menghentikan kegiatannya, memilih untuk menaruh atensi pada tuannya.

"Aduh nyonya tidak perlu repot-repot seperti ini." Pak Kim merasa tidak enak, maka dari itu ia belum berniat menerima pemberian Junkyu.

"Tidak apa-apa, pak. lagipula anda selalu mengantar saya." Junkyu meraih tangan Pak Kim, lalu memindahkan kotak kue itu ke tangan si pria paruh baya.

Pak Kim yang canggung refleks menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Apakah tidak sebaiknya diberikan kepada Tuan Muda Yoonbin saja, nyonya?" Ujarnya masih merasa tidak enak.

Junkyu tersenyum paksa sebelum terkekeh pelan, "Yoonbin tidak terlalu suka manis." Junkyu termenung, ingatannya kembali pada saat Yoonbin tiba-tiba meminta kue buatannya untuk dibawa ke ruang kerjanya.

My Ignorant Husband | YoonkyuWhere stories live. Discover now