Take - 03

697 105 36
                                    

Yedam menggelengkan kepala tatkala melihat Junkyu yang tiba-tiba saja datang dengan beberapa tas belanja memenuhi tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yedam menggelengkan kepala tatkala melihat Junkyu yang tiba-tiba saja datang dengan beberapa tas belanja memenuhi tangannya. Sebelumnya Pak Kim sempat membawa beberapa, namun Junkyu sudah menyuruhnya untuk membagikan bingkisan-bingkisan tersebut kepada anak-anak yang menderita penyakit kanker di rumah sakit tempat Yedam bekerja.

Lelaki Bang hanya heran melihat keanehan sahabatnya ini. Seingatnya Junkyu tidak memiliki hobi berbelanja sebelumnya. Jika itu tentang makanan Yedam bisa memahami, tapi kali ini lain. Junkyu menghabiskan waktunya seharian ini untuk berbelanja baju, sepatu, topi, dan barang-barang mahal lainnya. Hey, ini bukan gaya Kim Junkyu.

Pemuda itu biasanya berkutat dengan dapur dan teman-temannya. Atau ribut mengajak Yedam untuk pergi ke festival makanan yang sedang berlangsung. Rasanya tidak ada satupun festival makanan di sini yang ia lewatkan. Junkyu begitu bersemangat hanya karena membahas perihal makanan. Namun, kali ini ia justru datang membawa sesuatu yang berbeda.

"Kyu," panggil Yedam dengan wajah keheranan. Junkyu tengah membagikan bingkisan yang ia bawa kepada teman sejawat Yedam.

Bahkan menyahut dengan gumaman pun tidak, Junkyu dengan senyum menawannya justru asyik membagikan belanjaannya. Tidak mendengar ataupun menatap Yedam yang sedari tadi memerhatikannya.

"Hey, Nyonya Ha yang terhormat." Ulang Yedam berniat menyindir dan kali ini mendapat atensi dari sang sahabat.

"Astaga Yedamie~" Bukannya menjawab sapaan Yedam, lelaki manis itu malah menghampirinya dengan cengiran. Kemudian tangannya terjulur menyerahkan satu bingkisan terakhir kepada istri Kim Doyoung itu.

"Ini yang terakhir untuk sahabat tercintaku Yedamie~" Seru Junkyu antusias. Membuat Yedam mengerutkan keningnya, tidak menyangka Kim Junkyu bisa sesenang ini mendapatkan mainan baru.

"Kamu ga gila kan? Sehat? Atau perlu konsultasi? Mumpung aku lagi kosong." Yedam menawarkan, membuat si manis mencebik kesal.

"Gue sehat tau! Kenapa, sih?" Seru Junkyu yang ikutan heran.

"Sejak kapan Ha Junkyu suka belanja? Aku engga pernah sekalipun liat kamu shopping sebanyak ini."

Yedam melipat tangannya di depan perut, menginterupsi Junkyu dari keanehannya hari ini. Ia akan memaklumi jika itu Hyunsuk ataupun Jihoon. Tapi kali ini adalah Kim Junkyu, si manis yang suka memasak. Yedam jadi curiga.

Junkyu tersenyum manis saat mendapati Yedam menatapnya selidik. Jika ini di dalam komik, mungkin sekitar kepala Junkyu sudah dipenuhi dengan bunga-bunga yang bermekaran.

"Gue bahkan masih punya banyak di mobil." Ucapnya percaya diri membuat Yedam mendelik.

"Kamu serius?! Kenapa tumben sekali?" Pekik Yedam sedikit kaget. Junkyu hanya terkekeh mendengarnya. Bang Yedam memang berbeda dari dua teman Junkyu yang lain. Ia masih saja menggunakan aku-kamu meski dengan sahabatnya sendiri. Pemuda itu terlalu baik menurut Junkyu.

My Ignorant Husband | YoonkyuWhere stories live. Discover now