Agustus, 2019
Aku sangat bersyukur bisa menjadi bagian dihidupmu walau mungkin hanya sementara. Bagian terbesar dari teman-temanmu, yang dimaksud, aku spesial.
Mengenalimu selama ini banyak yang harus ku akui bahwa ini tak berarti jika semua berujung pamit juga. Tak tahu nanti. Hari ini masih kupanjatkan semoga saja sampai nanti.
Tapi, sampai sekarang aku masih tidak percaya diri. Nyatanya memang bintang lebih tepat bersama bulan. Benderang sinarnya. Sama-sama memukau, menarik perhatian.
Sedangkan, aku hanya langit malam yang menjadi tempat senderan dari kilauan para bintang, bulan, dan sejenisnya.
Najmi, maafkan Hisaan tak pernah berani untuk percaya diri. Dari kemarin, tadi, sekarang, besok, dan besok lagi.
-----
Waktu itu dengan keadaan yang tak sengaja, mengenal tanpa mengetahui sosoknya. Lantas, semesta mendukung kita dengan deretan waktu akhirnya aku menemuimu. Dengan demikian setidaknya aku mengagumi sosok yang berwujud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Najmi
Historia CortaKarena bintang membutuhkan langit malam untuk menyombongkan sinarnya