Oktober, 2020
Kala itu, semua terjawab atas segala kegelisahan yang hinggap dijiwaku. Pada hari ulang tahunmu, sikapmu yang acuh, yang labil, kau melontarkannya tanpa ragu dan terbata-bata. Kau lantang berani dengan hati yang pasti kalau lah aku ini tak bisa emosi.
Semakin jelas dan tenang rasanya melihat dirimu yang amat jujur. Apapun, kau beritahu. Segalanya. Hingga aku terkejut setiap pengakuanmu. Namun nyatanya aku tak bisa bersikap biasa saja Najmi, atau tidak bertindak sedikitpun. Aku tahu apa yang harus aku lakukan.
Jika iya kamu berbohong padaku, atau pernah sekalipun aku wajarkan, setidaknya kau nantinya beritahu. Aku hargai atas keberanianmu untuk jujur. Namun jika kebohongan itu melibatkan perasaan, maaf Najmi, kau akan runtuhkan kepercayaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Najmi
Short StoryKarena bintang membutuhkan langit malam untuk menyombongkan sinarnya