PART 4- OH GOD!!!...

75 3 0
                                    

*Author Pov
"AAAAAAAAAA!!!". Nasya berteriak kencang sehingga membuat seisi ruangan UKS menggema karna suara melengkingnya itu. Reina yang berada sangat dekat dengannya pun langsung tergelonjak kaget dari kebekuannya hanya karna suara emas yang dimiliki Nasya. Reina langsung mengalihkan pandangannya ke arah Nasya yang sedang ketakutan itu dengan tatapan tajam miliknya. Namun itu tidaklah mempan untuk seorang Nasya yang sudah menjadi 'teman seperjuangan' nya dari awal memasuki sekolah menengah pertama. Nasya pun menatap balik tatapan tajam milik Reina yang diarahkan padanya, ia menata Reina dengan tatapan seakan 'tolongin gue!'. Seketika hening, tak ada yang memulai pembicaraan, Reina masih dalam keadaan yang sama dan ditemani dengan tatapan tajamnya, sedangkan Nasya? Ia sekarang ini sudah mengalami keringat dingin, wajahnya memancarkan kecemasan dan ketakutan, pandangan matanya tidak karuan melihat ke sekeliling dekat ranjangnya.

Tiba-tiba Reina teringat sesuatu dan langsung memecahkan keheningan diantara mereka,

"Lo kenapa sih Sya?". Reina bertanya dengan kening berkerut, tanda bahwa ia tidak mengerti dengan keadaan Nasya sekarang. Sangat aneh.

"Iii--itu yang d-dibelakang si-siiapaa ya Rein??? Aaa--pa se-se-tan?". Parno Nasya ke arah Reina dengan tatapan penuh ketakutan di manik bola mata hazelnya. Reina yang mendengar jawaban dari Nasya seketika diam membisu dan tiba-tiba,

"HAHAHAHAHAAAAAAAA ADUHHH, SYAAA...lo tuh kenapa jadi parno gini daaahh???". Reina tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dengan kencangnya, mengalahkan suara emas milik Nasya. Reina berusaha untuk memberhentikan tawanya ketika melihat sepasang bola mata hazel temannya itu kebingungan dan menatap tajam ke arahnya.

"Apaan sih Rein?! Emang ada yang lucu?!?". Kata Nasya dengan suara agak meninggi, ia terlihat bingung dengan sikap Reina hari ini, tadi saja dia diam kaya patung, sekarang cekikikan kaya si kunti. Maunya apa sih ni orang?!?. Golok mana golok?!.

"Hahaaa...aduhh, elo sih terlalu kebanyakan nonton horor, pengaruhnya ke otak elo juga kan jadinya! Gak usah parno gini lah Sya..kasian tuh nanti sama yang dibelakang elo nya..udah ganteng-ganteng gitu, masa elo samain sih sama setan?? Gila lo!". Reina masih berusaha untuk berhenti tertawa karna ulah sahabatnya yang satu ini. Sedangkan Nasya? Ia sudah terlelap ke dalam fikirannya sendiri dengan dahinya yang mengkerut. 'Ganteng? Emang ada yah setan yang ganteng?'. Batin Nasya.

"Udah deh Sya...gak usah banyak mikir lagi, mending kalo elo masih penasaran sama apa yang ada dibelakang elo, apa susahnya sih tinggal balik badan doang? Dan seketika, rasa penasaran elo pun hilang......oke? Udah yah, gue mau keluar dulu, pengep tau gak disini, bubyeee". Ucap Reina lalu berdiri, membungkukkan badannya dan langsung mencium pipi Nasya singkat sebelum akhirnya ia keluar dari ruang UKS, meninggalkan Nasya sendirian disana, eitsss..ralat, meninggalkan Nasya dan seseorang yang berada di belakang punggung Nasya. Ia belum cukup mental untuk membalikkan badannya, dan melihat siapa yang sedari tadi membuatnya seperti 'ini'. 'Oke Asya...tenangin diri elo..ambil nafasss....buang...ambil nafas lagi...buang lagi...hufffff''.

Nasya mulai membalikkan badannya secara perlahan dengan perasaan yang tidak karuan, jangan di tanya lagi soal kondisi jantungnya saat ini, detakkan jantungnya saat ini sudah melebihi batas normal, dan kegugupan pun sudah membanjiri seluruh tubuh Nasya. Ia menutup kedua bola matanya serapat-rapatnya, berharap semoga yang berada di depannya kini adalah seorang manusia, bukan makhluk kasat mata yang sedari tadi sudah menjadi hal utama yang menyebabkan ketakutan pada dirinya.
'Satu tahap lagi Asya... Dan elo pasti udah bisa ngilangin rasa penasaran elo ini...!'. Batinnya. Perlahan, Nasya membuka kelopak kedua bola mata hazelnya, dan kini, sudah nampak dengan sempurnanya dua bola mata indah itu...

Bola mata hazel yang dimilikinya seketika,

MEMBULAT

TAK

PERCAYA

DENGAN

APA

YANG

KINI

DILIHATNYA!!!

Nasya terdiam membeku, membisu, tenggorokkannya seakan-akan tercekat, dan lidahkan membeku kelu tak bisa digerakkan. Badannya melemas, tatapan mata hazelnya tak bisa diartikan. Seakan ada bom yang meledak tepat dibagian jantung dan hatinya yang dapat mengembalikan ia ke realita. Ia mengingatnya! Nasya masih mengingatnya!! OH GODDD!!!...

"ELOO?!?!!".

-
Haihaiiiii.... Gimana ceritanya???maaf yah, kalau kata-katanya masih ada yang berbelit-belit dan masih pendek..kalo ada saran atau kritik, comment aja yaaa okeyyy..

Jangan lupa vote and commentnya guysss..;)

ILY?! DAMN!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang