2. Berburu/Diburu

72.8K 2.2K 95
                                    

“Kau lemah” Wega Pattinusa memukul kepalaku dengan handuknya, saat itu kami baru selesai bermain futsal bersama member yang lain, dan berkat aku tim kami mengalami kekalahan total dari tim yang dipimpin oleh Valdi.

 “Ada apa denganmu?” raja setan kembali bertanya seraya mengambil tempat duduk tepat disebelahku, dan tak lama kemudian Theo dan Chakra datang menghampiri kami.

 “Berapa gadis yang kau giring keranjangmu semalam?” Theo menatapku penasaran “Tampaknya terlalu banyak unsur Yin sehingga membuat kakimu cair.”

 Tawa Chakra terdengar menimpali sindiran Theo untukku, dan aku hanya menanggapi itu dengan mengangkat bahu sekilas.

 “Aku tidak mendapatkan unsur Yin yang kuinginkan.”

Ketiganya memandangiku dengan serius.

 “Jangan bilang kalau kau kena tolak!” seru Wega tidak percaya “rekormu nyaris mendekati rekorku katakan padaku siapa yang menolakmu, siapa?”

Memberi tahukan siapa orangnya yang telah menolakku sama artinya dengan mengungkapkan aib, lagipula aku tidak ingin teman-temanku sesama member mulai memburu gadis itu demi apa yang mereka sebut sebagai solidaritas dan harga diri klub.

 Jadi jangan harap kalau aku akan melakukan itu, aku mengacuhkan rasa penasaran ketiga orang itu dengan mengangkat koran pagi yang ada tepat disisi gelas jus jeruk dan sarapan pagi yang telah dihidangkan oleh pelayan di istana kecil milik Chakra.

 Rumah cowok killer satu ini cukup sempurna, hanya saja tidak ada pelayan perempuan disini, setiap servis tamu dilayani oleh para pelayan pria berpakaian resmi dan bertubuh tinggi besar, lebih mirip dengan agen secret service yang mengawal Barrack Obama ketimbang pelayan rumah tangga.

Kurasa hal ini ada hubungannya dengan emosi Chakra yang turun naik, lelaki yang cepat naik darah itu mana cocok kalau punya pelayan perempuan. Telat sedikit memberikan pelayanan bisa habis kena gantung sama playboy tiran berdarah dingin satu itu.

 “Jangan buat kesabaranku habis” Wega menatapku tajam “katakan sekarang juga siapa dia atau aku akan mencari tahu dengan cara lain.”

 Aku tersenyum datar mendengar ancaman itu. Sejak kecil aku kenal Wega Pattinusa dengan baik dan tidaklah mengherankan melihat sifatnya yang selalu tertarik dengan masalah sepele macam ini.

 “Oke!” serunya jengkel “kalau kau tidak mau cerita baiklah... RENSAAA....”

 Mati aku!! Aku lupa kalau penebak jitu satu itu ada disini, brengseeekk!!!.

Aku melihat Rensa mengalihkan wajahnya sejenak pada kami, memberi sedikit perhatian dari jeda obrolan tentang keinginannya untuk pergi memancing bersama Valdi dan Evan.

 “Vivianne Keeley Westin.”

Aku ternganga menatapnya tidak percaya, Rensa mampu menyebut nama lengkap gadis itu. Entah benar atau tidak aku tidak tahu, hanya saja seingatku, dari perkenalan singkat kami semalam gadis itu memang menyebutkan kalau Vivianne adalah namanya.

Playboy Monarki The Series - Double PlayersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang