Prolog

54 8 0
                                    

GADIS dengan balutan jaket hitam keluar dari sebuah gedung yang terlihat sangat kotor itu dengan tergesa-gesa, hari sudah menunjukan pukul 1 dini hari yang dimana semua orang di pemukiman yang sekarang ia lewati ini sudah terlelap dalam mimpi masing-masing.

Gadis itu berjalan cepat memasuki mobil yang sedari tadi menunggunya, duduk di samping kemudi ia membuka jaket yang melekat di tubuhnya, tubuhnya panas dingin saat membayangkan kejadian beberapa menit yang lalu.

Ia menoleh menatap wanita yang sedari tadi memperhatikanya.

"Gawat."

"Maksud lo?."

Gadis itu bergetar ketakutan ia menggit-gigit kecil kuku tanganya dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya, ia menoleh menatap wanita disampingnya dengan gusar.

"Dia mati."

Wanita itu membulatkan mata dengan detak jantung yang tak karuan.

"Lo gila?, gimana bisa?, kita gak ada niatan bunuh dia ya, kita cuman mau jebak dia dan kasih pelajaran."

Gadis itu semakin gusar ia mengusap air matanya yang jatuh. "Gak sengaja. Gue gak sengaja dorong dia."

"Aggrrkk lo gimana sih? Gak becus banget!! Kalo ada yang tau terus kita masuk penjara gimana?."

"Lo gak bisa dong nyalahin gue gitu aja!! Kan elo yang bikin rencana ini!."

"Iya gue, tapi kesepakatan kita gak sampe bunuh dia juga."

Gadis itu mengusap wajahnya kasar. "Gue juga gak tau."

"Yaudah kita rahasiain semua ini, kalo bisa sampe mati. Besok kita hidup seolah-olah gak terjadi apa-apa." Ujar wanita itu yang diangguki gadis itu.

Tetap saja mau sepintar apapun kalian menyembunyikan bangkai, pasti baunya akan tetap tercium.

_TBC_

SelenophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang