Part 6

10 6 0
                                    

Hari senin. Hari paling menyebalkan, karena kita harus merelakan habis liburan kita untuk ber aktivitas seperti semula lagi.

Tapi tidak dengan Arum, ia masih bergulat dengan selimutnya. Padahal mentari telah memunculkan diri sejak tadi.

Tok Tok Tok

"Arumi" pekik Lettha dari luar kamar Arum.

"Hm"

"Woi bangun, kampus ayo"

Arum berdecak, "Jam berapasi emang?"

"Apanya?"

"Ke kampus nya lah bege"

"Satu jam lagi"

"Woi gila, itu masih lama"

"Ya lu kan harus siap siap, buka dulu dong pintunya"

Dengan langkah gontai, Arum membuka pintu kamar nya. Dan didepan kamar nya sudah ada Lettha yang tersenyum, namun terlihat sangat menyebalkan bagi Arum.

Setelah di bukakan pintu, tanpa disuruh Lettha langsung masuk ke kamar Arum. Meninggalkan sang empu yang punya kamar.

"Ko lu masih dekil Lett?"

Lettha mempoutkan bibirnya, "Jahat banget lu"

"Hih, jijik. Kan mao ngampus, ko lu masih dekil?"

"Ya kan gua belom mandi"

"Dih tayi lu, udah sono ke kamar lu. Gua mao mandi"

Lettha berdecak, "Ck, iyaiya" lalu keluar dari kamar Arum menuju kamarnya.

"Ko dosennya gak dateng dateng ya Rum?" tanya Lettha ke Arum yang duduk disampingnya.

Arum mengidikan bahu, "Lah mana saya tau"

"Hih. Mau pulang, pegel ni gua"

"Gua juga anjir. Cabut aja yo?"

Lettha menjitak kepala Arum yang hanya dibalas ringisan oleh Arum.

"Jangan gitu lah. Tapi gapapa deh, ayo"

"Yeu kadal"

Mereka memutuskan untuk keluar kelas, namun ketika sudah sampai di pintu ia berpapasan dengan dosen yang seharus mengajar di kelas.

"Arum, Lettha. Tolong bilangin ke temen temen nya ya. Hari ini saya gabisa ngajar"

Arum tersenyum kikuk, "Ah iya pak, nanti saya sampaikan"

"Nanti kita ganti hari aja ya. Saya duluan, permisi"

Lettha menoleh ke arah Arum, "Tau gitu gausah dateng njir"

Arum hanya mengangguk lemah. Lalu kembali ke dalam kelas untuk memberi tahu kalau mata kuliah kali ini diundur.

Setelah kembali dari dalam kelas, Lettha menarik Arum ke kantin. Katanya si lapar, padahal mau nyari cogan.

"Rum, ka Chay dimana ya?" tanya Lettha setelah mereka sudah duduk di kursi kantin.

"Lah mana saya tau"

"Eh sumpah lu nyebelin deh Rum kalo ditanya terus jawabannya gitu"

"Ya terus?"

"Kampret lu"

Setelahnya tidak ada percakapan apapun. Sampai ada beberapa kelompok lelaki yang duduk didepan bangku mereka.

"Arum, Lettha?"

ARUMI -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang