Part 8

3 4 0
                                    

Hari yang ditunggu tunggu oleh Arum. Karena abang nya akan datang berkunjung. Walau tidak lama, tapi setidaknya mereka bisa melepas rindu.

Arum mulai membereskan rumah nya, mulai dari dapur, kamar tamu, ruang tamu, bahkan sampai halaman depan dan belakang.

Pukul 11:00 ia telah menyelesaikan tugas hari ini. Ia ingin memasak, namun takut waktunya tidak cukup. Jadi ia memutuskan untuk mengunci pintu, masuk kedalam kamar, lalu mandi.

Setelah selesai mandi, Arum memakai baju nya dan duduk menyender di sofa ruang tamu.

Ia melirik arloji nya, "Em, masih dijalan kali ya?" gumamnya.

Lalu ia mengambil remote tv dan mulai memilih film apa yang akan dia tonton.

"Hih, gosip semua film nya. Gaada yang seru" gumamnya lagi, lalu ia berniat pergi ke dapur. Namun suara ketukan pintu membuat Arum mengurungkan niatnya untuk ke dapur.

Tok Tok Tok

"Iya sebentar" pekik Arum, lalu berjalan cepat ke arah pintu dan membukanya.

"HUA ABANGKU"

Haris yang tidak siap dipeluk oleh Arum pun terkejut membuat ia sedikit terhuyung ke belakang.

"Weh kalem weh" ucapnya sambil membalas pelukan Arum.

Arum melepas pelukannya, "Abang kangen"

Haris yang gemas oleh tingkah laku Arum pun mengusap surai Arum, "Iya abang juga sama kangennya. Btw, ehem aus"

Arum nyengir, "Hehe, yo masuk" ucapnya sambil menarik tangan Haris.

Haris dituntun untuk duduk di sofa, sementara Arum pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

"Di minum bang"

"Gaada sirop napaa?"

Arum menggeleng, "Ngga"

"Bonto"

"Yaudah sini kalo gamau"

Haris terkekeh, "Bercanda, sini"

Setelah meneguk air yang disediakan oleh Arum, Haris celingak celinguk seperti mencari sesuatu.

"Kenapa bang?" tanya Arum.

Haris menyatukan alisnya, "Kata ibu ada temen kamu. Mana?"

"Oh Lettha, lagi mudik dia"

"Belom juga lebaran. Udah mudik aja"

"Yeh emangnya kenapa atuh"

"Ya gapapa si. Abang minjem kamar kamu buat istirahat ya"

Arum hanya mengangguk lalu memfokuskan diri kepada handphone nya karena pendapat pesan dari nomer tidak dikenal.

+62 890 ×××× ××××

+62 890 ×××× ××××
Arumi

Arum
Ya
Siapa?

+62 890 ×××× ××××
Bayu ini njir

Arum
Oh HAHA
Bayu toh.
Kenapa Bay?

+62 890 ×××× ××××
Ya ga kenapa kenapa si
Sv ya

Arum
Oke kalem

+62 890 ×××× ××××
Makasih ya

ARUMI -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang