Untuk Anakku

44 14 5
                                    

Selamat pagi anak bunda...pagi ini kamu sangat aktif sekali..hingga bunda kewalahan menimangmu. Dari bangun tidur lalu kau merajuk ingin minum susu sebelum acara makan pagi. Hari ini bunda masak makanan yang sangat sehat bunda harap kamu suka dan tidak memuntahkannya ke baju bunda. Anak yang pintar sudah tau rasa yang kamu suka.

Acara makan menjadi acara rutin yang membuat bunda akan bersuara aneh untuk membujukmu agar makan dengan lahap, tapi kamu memang anak bunda yang paling lapar...hahahah..selalu habis jika kamu suka makanannya. Kamu tidak suka ati ayam  tapi sangat suka ikan seperti ayahmu. Kamu tidak suka bayam tapi kamu suka brokoli.

Setelah ini juga menjadi acara favorit bunda yaitu acara mandi. Entah mengapa kamu tidak takut terguyur air..kamu suka air seperti bunda yang jago berenang. Setelah mandi kita jalan jalan sebentar ya di komplek, mencari udara sejuk dan sinar matahari.

Banyak tetangga yang akan menantimu di taman. Tubuhmu  montok dan sangat suka tersenyum. Sifatmu yang ramah dan tidak cengeng membuat beberapa ibu-ibu disini selalu memberikan oleh oleh setiap pagi. Bangga membawamu di taman..bagai membawa artis..selalu dikerubuti oleh mba - mba yang cantik dan gemas kepadamu.

Tidak dapat berlama -  lama ditaman karena mat mu mulai berat tanda kamu ingin segera tidur. Tanpa harus digendong kamu akan tidur bersama bunda dikasur. Bunda selalu memandangimu kala kau tidur...anak bunda yang ganteng..kau membawa bahagia dihati bunda, kau memberikan warna di dalam rumah ini.

Selamat pagi anak bunda...pagi ini kamu tampak murung..mungkin karena suhu badan mu panas..bunda sangat khawatir sekali. Sejak malam bunda tak bisa tidur. Selalu membelaimu menjagamu yang tidur dengan gelisah. Tangismu memecah malam, ayah pun sangat panik. Bunda tau suhu badanmu tidak seperti biasanya, obat penurun panas pun sudah diberikan dan bunda menunggu dengan tak sabar. Ambil sakit anak ku ya Allah...jangan biarkan ia menderita. Makan pagi pun kau tak berselera...tak apa lah karena berat badanmu sangat baik. Usapan air hangat mungkin bisa membawamu ke suhu normal. Banyak istirahat anakku.

Selamat pagi anak ku..maaf jadwalmu seperti biasa sedikit molor..tidak tepat waktu seperti biasanya. Maaf juga kalau tidak ada acara jalan jalan pagi karena sudah terlalu siang untuk berjalan jalan. Tidurlah yang nyenyak karena bunda pun lelah.

Selamat pagi anak ku...maafkan bunda yang tidak menyambutmu langsung. Perkenalkan ini mba Mur..yang akan memberimu makan, memandikanmu dan mengajak jalan jalan ketaman. Jangan nakal ya...kamu harus mau jangan rewel. Maafkan bunda ya nak. Jangan nangis jika mba Mur tidak tau acara TV kesukaanmu ketika makan siang, juga kalau tidak tau arah mana yang biasa bunda lalui menuju taman. Mba Mur mungkin tidak tau kebiasaan tidurmu yang harus selalu diusap punggungnya...nanti biar bunda beri tau.

Hari ini bunda ga bisa ucapkan selamat pagi kepadamu nak. Maaf kan bunda karena bunda terpaksa meninggalkanmu bersama mba Mur. Bunda harus menjalani kemoterapi yang pertama. Bunda harapkan kamu mengerti. Kanker payudara stadium 3 yang baru saja bunda tau membuat ritual pagi hingga malam kita terganggu. Bunda ingin segera sembuh.

Anak ku sayang...bunda ingin kamu tau betapa bunda sayang kepadamu melebihi apapun didunia. Maafkan bunda yang lalai menjaga kesehatan. Anak bunda yang ganteng bunda ingin melihat mu tumbuh menjadi anak yang baik dan jujur juga menjadi anak yang soleh agar dapat mendoakan ayah dan bunda kelak. Seluruh foto kebersamaan kita sudah bunda buat dalam album biru muda juga bunda taruh dalam facebook yang akan selamanya ada disana. Keganasan kanker ini hanya menyisakan waktu yang sangat sedikit. Bunda makin lama makin tidak bisa membawamu bermain dan jalan di taman. Beberapa kaset video telah ayah burn kedalam kepingan cd hingga mudah di tonton. Bunda ingin meninggalkan semua kenangan untukmu. Jangan lupakan bunda jika sudah ada ibu baru pengganti bunda.

Anakku sayang saat ini pasti  waktu bunda telah dekat...karena sama sekali bunda tidak bisa merasakan hangatnya kulitmu, lucunya suaramu dan gantenganya kamu..bunda sudah tidak berdaya disini, ditemani alunan ayat suci al Quran dari ayah.
Tapi bunda siap dan ikhlas meninggalkanmu bersama ayah, karena ayah seorang ayah yang baik. Sayang...mungkin diumurmu yang ke 8 kamu sudah bisa membaca dan mengerti mengapa kamu tidak punya bunda sejak berumur 1 tahun.

Anakku sayang bunda pergi dulu menuju rumah Allah ...karena hanya Allah yang tau segala yang terbaik untuk hambanya. Bunda tunggu doa doamu dalam setiap sholatmu. Bunda hanya berdoa agar kamu selalu mejadi anak yang baik dan soleh.

Ini tiba waktu bunda,bunda senang bisa meninggalkan segala kenangan kita bersama, jadilah anak yang kuat mengarungi dunia ini. Bunda akan selalu ada dihati

30 Hari Menulis CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang