4

9 4 0
                                    

Rangga sekarang aku ada dipantai kita. Pantai yang selalu kita kangenin disaat liburan. Katamu pemandangan disini sangat indah, sesuatu yang tak terbatas. Garis cakrawala hanyalah ilusi, diseberang sana selalu ada pantai untuk berlabuh.

Disinilah tempatmu memanjakan mata. Memandang tak terbatas atau invinity. Seperti cinta kita. Mengapa kamu pintar merangkai kata Rangga, bagai pujangga.

Sore ini aku bersama Rivan. Ia menemaniku kesini. Rivan yang selalu lembut dan manis padaku.

"Rivan makasih sudah anter aku kesini. Ini tempat favorit aku untuk memanjakan mata. Pemandangan disini sungguh indah."

"Iya Dara, senang kamu bisa sebahagia ini. Dan ini memang yang aku butuhkan, sudah lama aku tak memandang pemandangan seindah ini. Terimaksaih kamu sudah menunjukan tempat cantik ini."

"Masih banyak tempat cantik yang bisa aku tunjukan sama kamu Rivan."

*******

Kamu tau Rangga sekarang aku ada dimana? Disini katamu tempat memanjakan paru-paru! Hahahah..kamu selalu penuh kejutan. Sudah pasti paru-parumu itu bersih dari asap rokok, sesuatu yang kamu benci. Aku ajak Bobby kesini.

"Dara kamu baik sekali sama aku, terimaksih ya? Aku suka disini, di alam bebas yang bersih dari polusi. Kamu sering kesini?"

"Ya ini salah satu dari sekian banyak tempat favorit ku. Udaranya sejuk dan dingin. Padahal ga terlalu jauh dari Jakarta. Tempat aku melarikan diri sejenak. Tapi di point sini tempat yang paling nyaman dan sepi."

"Terimaksih ya sudah kasih tau tempat rahasia kamu ke aku."

"Sama-sama..nanti gantian ya kamu yang ajak aku ke tempat favorit kamu."

"Rambutmu harum sekali, mengalahkan bau tanah basah dan rumput segar" kata Bobby sambil mencium rambutku. Belaiannya penuh kasih sayang.

******

Ditempat ini selalu saja kamu senyum senyum sendiri, pada saat kamu liat aku memesan 4 porsi sekaligus! Ya disini makanannya semua enak! Ga tahan kalo ga mencoba banyak makanan. Hingga akhirnya kamu juga suka makan disini dan ini menjadi restoran favorit kita.

"Dara, kamu bisa habiskan semuanya banyak banget pesennya?"

"Kamu juga harus ikut abisin Rangga, aku cuma mau menikmati hidup!"

Kalau sudah begitu Rangga hanya bisa geleng-geleng kepala. Hanya bersama kamu aku bisa menjadi diriku sendiri.

"Dara, rasanya pengen aku pesan semua makanan ini, kelihatannya enak?" kata Pandu. Ya ..aku kenalkan tempat ini juga pada Pandu. Pasti kamu setuju!

"Ayo kita pesan semua, apa ajah yang kelihatan enak! Kita kan lagi menikmati hidup."

"Ingat ya ginjalku belom sempurna masih harus diet garam. Aku makan soto ayam ajah mungkin ditambah somay ini" begitu jawab Pandu.

Mengisi perut sangat penting, membuat aku ga gampang ngambek. Hahahah ...

*******

Hari ini aku jalan salah satu tempat yang sering kita kunjungi, bukan tempat yang selalu kita kangenin, tapi ketempat ini sudah menjadi ritual sebelom pergi keluar kota.
Rest area...ya di tempat ini juga kadang jadi tujuan kalo kita ga tau mau kemana.
Juga saat kita sedang ribut hebat. Kami cuma duduk dalam mobil tanpa bicara, meredakan otak kami dengan apa yang baru saja kita ributkan. Hanya butuh waktu untuk meredakan, dan butuh jalan yang panjang untuk ditempuh, juga akhirnya menyenangkan. Ya disana ada starbuck. Biasanya setelah kita lelah berantem kita pasti lapar dan pusing. Biasanya aku pesen kopi dingin penuh krim dan susu, Rangga memilih kopi manis americano.

30 Hari Menulis CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang